jatimnow.com - Program makan siang gratis untuk pelajar di Surabaya diminta melibatkan UMKM di Surabaya.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko mengatakan, perintah melibatkan UMKM ini adalah perintah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto, keterlibatan UMKM akan lebih mudah untuk diawasi.
"Kalau dapur induk harus menangani jumlah besar, distribusinya akan sulit, terutama untuk sekolah-sekolah yang lokasinya terpencil. Justru kalau UMKM dilibatkan, misalnya satu UMKM menangani satu atau dua sekolah, kualitas dan distribusi akan lebih maksimal,” ujar Yona, Jumat (22/11/2024).
Baca juga: Usulan DPRD Untuk Kemajuan Pendidikan Surabaya
Yona mengingatkan, program makan siang bergizi gratis adalah program nasional yang tujuannya untuk memastikan nutrisi anak usia dini tercukupi dari sekolah. Sehingga proses distribusi harus benar-benar tepat sasaran.
Selain menjaga asupan nutrisi pelajar di sekolah, manfaat jika program ini diserap UMKM, maka seklaigus juga sebagai upaya pemberdayaanusaha kecil semakin tumbuh dan bergeliat.
"Pelaku UMKM yang terlibat harus memiliki sertifikasi halal. Jangan sampai ada UMKM rumahan yang belum memenuhi standar dan malah menyulitkan program ini,” tegas politisi Gerindra Surabaya itu.
Baca juga: DPRD Ingin Pengembangan RS Surabaya Selatan Dipercepat
Dia juga menyarankan agar pemerintah memberikan pembatasan kuota kepada setiap UMKM. Sehingga pengawasan kualitas makanan menjadi lebih mudah dilakukan oleh Pemkot dan DPRD.
"Dengan pembatasan kuota, pengawasan terhadap kualitas produk dan distribusi makanan akan lebih mudah dilakukan,” katanya.
Yona melihat program ini sebagai peluang untuk membangkitkan UMKM yang saat ini banyak menghadapi kesulitan. Dia berharap Pemkot dapat menjadikan program MGB sebagai langkah strategis untuk membantu UMKM bertahan dan berkembang.
Baca juga: DPRD Surabaya dan Hiperhu Sepakati SOP Baru Hiburan Malam
"Banyak UMKM, terutama di sektor makanan dan minuman, yang sulit bertahan di platform digital. Dengan program ini, pemerintah bisa hadir membantu mereka agar tetap survive,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi antara eksekutif dan legislatif, Yona berharap program MGB di Surabaya bisa berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif, baik bagi anak-anak sekolah maupun para pelaku UMKM di kota ini.
"Libatkan UMKM, berikan pembatasan yang jelas, dan pastikan program ini berjalan tepat sasaran. Itu yang harus kita dorong,” tandasnya.