jatimnow.com - Pemprov Jatim bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim memberikan bonus Rp160 Miliar kepada atlet dan pelatih peraih medali PON XXI/2024 Aceh Sumatera Utara di Gedung Negara Grahadi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Timur M Hadi Wawan Guntoro mengatakan kontingen Jawa Timur berhasil mengumpulkan 146 medali emas, 136 perak, dan 143 perunggu.
Menurutnya penghargaan (bonus) ini diberikan kepada diberikan kepada 907 atlet peraih medali (emas, perak, dan perunggu), 293 atlet non-medali, 278 pelatih dan mekanik perain medali (emas, perak dan perunggu), serta 29 pelatih dan mekanik non-medali.
Baca juga: Bupati Sidoarjo Serahkan Bonus Rp13,5 Miliar untuk Atlet dan Pelatih Berprestasi
"Totalnya 1507 orang,” katanya.
Hadi menambahkan rincian penghargaan untuk medali emas perorangan mendapatkan Rp250 juta. Kemudian untuk tim 2-3 orang mendapatkan Rp200 juta, tim 4-6 orang mendapatkan Rp150 juta, dan tim lebih dari 6 orang mendapatkan Rp125 juta.
Untuk medali perak perorangan mendapatkan Rp110 juta, kemudian tim 2 - 3 orang mendapatkan Rp90 juta, selanjutnya 4-6 orang dalam satu tim mendapatkan Rp70 juta, dan tim lebih dari 6 orang mendapatkan Rp60 juta.
"Kemudian untuk medali perunggu perorangan mendapatkan Rp50 juta, untuk tim 2-3 orang mendapatkan Rp40 juta, kemudian 4-6 orang dalam satu tim mendpatkan Rp30 juta, dan tim yang lebih dari 5 orang adalah Rp25 juta. Insyaallah nanti mungkin sudah bersih termasuk pajaknya. Jadi contoh misalkan untuk emas perorangan ini Rp 287.059.000 nah jadi itu sudah bersih termasuk pajaknya jadi yang diterimakan bersih Rp 250 juta. Ini apresiasi yang luar biasa dari Bapak Gubernur,” katanya.
Senada Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono. Menurutnya bonus yang diberikan kepada para atlet PON dari Jatim tidak dikenakan biaya pajak karena dibayar oleh pemprov.
Baca juga: KONI Kediri Siapkan Bonus Khusus Bagi Atlet Peraih Medali Porprov Jatim 2023
"Kita tidak mau bonus dipotong dengan pajak, kami membayarkan sekaligus dengan kewajiban pajak penerima bonus,” kata Adhy.
Adhy menambahkan apa yang diberikan oleh pemprov tidak sebanding dengan perjuangan para atlet dalam menjalani semua pertandingan PON. Pihaknya berkomitmen supaya pemberian bonus kepada para atlet di Jatim akan lebih besar di masa mendatang.
"Tidak sepadan dibanding perjuangan dan prestasi mereka. Karena mereka sampai mengorbankan segalanya, apalagi mereka masih punya peluang di nasional dan internasional,” katanya.
Lebih lanjut Adhy juga meminta KONI Jatim untuk terus melakukan pemberdayaan atlet. Yakni setelah menjadi atlet provinsi maupun nasional seperti program atlet preneur.
Baca juga: DPRD Bakal Telusuri Bonus Atlet Porprov Surabaya yang Belum Cair
"Sekarang program ini sudah berjalan. Dan ini akan kita perbanyak,” jelasnya.
Di tempat sama, Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil, menyatakan bahwa raihan medali tersebt sudah sesuai dengan perhitungan berdasarkan sport science yang telah dilakukan selama ini. meski demikian Nabil mengaku adanya perubahan di lapangan yang mempengaruhi perolehan medali.
"Sport science kita berjalan dengan baik, prediktif dan akurat. Perolehan medali ini tidak ada keajaiban, tidak ada medali emas yang didapat secara tiba-tiba,” katanya.