jatimnow.com - Pengelolaan sampah di Bangkalan hingga saat ini menjadi salah satu masalah utama. Hal itu menjadi sorotan DPRD Bangkalan.
Ketua Komisi III, Reza Teguh Wibowo, mengatakan, keberadaan lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) di desa yang kerap ditutup oleh pemangku desa karena kontraknya sudah selesai menjadi salah satu penyebab buruknya pengelolaan sampah di Bangkalan.
Ia meminta agar DLH segera mencari lokasi alternatif, seperti yang baru ditemukan di kawasan Bandeng Dejeh, Tanjung Bumi.
Baca juga: DPRD Bangkalan Putuskan JHT Perangkat Desa Tak Wajib
"Masalah utamanya yaitu kekurangan armada pengangkut sampah, rendahnya honor petugas kebersihan yang jauh di bawah UMR Bangkalan, serta minimnya tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dan rumah daur ulang (RDU) di setiap kelurahan,” ujarnya, Jumat (10/1/2025).
Menurutnya, hal itu perlu segera diatasi agar TPST di Bangkalan bisa mengoptimalkan kapasitas hingga 100 ton per hari. Selain itu, perlu adanya terobosan dalam pengelolaan sampah di Bangkalan.
Baca juga: Uji KIR Digratiskan, DPRD Bangkalan Minta Dishub Maksimalkan Layanan
"Perlu juga melakukan kerja sama dengan pihak lain, seperti PT Semen Gresik, serta belajar dari keberhasilan pengelolaan sampah di Surabaya," imbuhnya.
Ia meminta agar OPD lebih kreatif dan inovatif sehingga alokasi dana mampu mencukupi dan mendukung pengelolaan sampah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Bangkalan, Yudistira Ardi Nugroho, menjelaskan bahwa target pengelolaan sampah sebesar 225 ton per bulan hampir tercapai, dengan realisasi saat ini sebesar 220 ton.
Baca juga: Kepala Desa Keluhkan Pembayaran JHT, Ini Respons DPRD Bangkalan
Optimalisasi dilakukan melalui pengolahan sampah di rumah daur ulang (RDU) dan TPST, yang hasilnya akan menjadi sumber pendapatan daerah melalui mekanisme bagi hasil dengan perusahaan mitra.
“Kami terus berupaya agar sampah dapat masuk ke TPST dan menghasilkan nilai ekonomi yang tertuang dalam perjanjian dengan perusahaan. Ini menjadi langkah untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik,” pungkasnya.