Haul Gus Dur ke-15 di Surabaya, Mahfud MD Ungkap Cara Merawat Indonesia Merdeka

Senin, 20 Jan 2025 08:35 WIB
Reporter :
jatimnow.com
Haul Gur Dur ke-15 di Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya. (Foto: Endang Pergiwati/jatimnow.com)

jatimnow.com - Hadir dalam Peringatan Haul Abdurrahman Wachid (Gus Dur) di Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Mantan Menkopolhukam, Prof. Mahfud MD mengingatkan kembali cara Gur Dur merawat Indonesia sebagai negara merdeka.

"Indonesia sebagai negara kesatuan yang merdeka perlu dirawat, dan Gus Dur sudah mengajarkan kepada kita bagaimana merawat negara ini melalui gerakan politik kebangsaan dan sosial kebudayaan," tutur Mahfud MD, Minggu (19/1/2025) malam.

Mahfud MD menjelaskan, Bangsa Indonesia lahir dengan persamaan nasib, tujuan dan kepentingan, meski masing-masing warga negara memiliki ikatan primordial, yaitu agama, ras dan suku yang berbeda.

Baca juga: Komisi E DPRD Jatim Kawal Kontraktor Proyek Rehabilitasi SMK Dapatkan Haknya

"Karena itu, bangsa ini perlu dirawat. Bila tidak dirawat, bangsa ini tidak akan maju. Bahkan, bisa hancur," tegas Mahfud MD.

Cara Gus Dur merawat Indonesia, menurut Mahfud, di antaranya, meletakkan setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum.

"Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum dan memiliki hak yang sama untuk berpendapat. Gus Dur menghapus diskriminasi. Kemudian penegakan hukum. Tanpa penegakan hukum, negara tidak akan bisa maju," tegasnya.

Baca juga: Unicef Gandeng PKK Jatim Bahas Strategi Pemenuhan Hak Anak Berkelanjutan

Hal ini menjadi alasan utama, menurut Mahfud, untuk senantiasa mengingat apa yang telah ditanamkan oleh Bapak Demokrasi sekaligus Bapak Kemanusiaan Indonesia, yaitu Gus Dur.

\

Sementara Uskup Surabaya, Rm. Agustinus Tri Budi Utomo, yang akrab dipanggil Romo Didik, menggarisbawahi Haul Gus Dur ke-15 yang diselengggarakan oleh Gus Durian Kota Surabaya, sebagai moment penting bagi bangsa Indonesia.

"Gus Durian telah menjadikan Haul Gus Dus ini sebagai momentum perjumpaan berbagai kelompok, agama, ras, suku untuk kemanusiaan," ucap Romo Didik.

Baca juga: Fraksi PDIP DPRD Jatim Kritisi Ketimpangan LKPJ Gubernur 2024

Dijelaskan Romo Didik, bahwa Haul Gus Dur memang merupakan moment penting bagi Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) ini, namun tak hanya di Keluarga Besar NU, moment ini juga membuat semua kelompok masyarakat yang berbeda menjadi cair dan melebur dalam satu kebersamaan.

Hal ini sejalan dengan harapan dari Ketua Panitia Haul Gus Dur ke 15, Fathur Rahman, yang ingin menunjukkan bahwa Kota Surabaya masih memiliki nilai toleransi dan nilai inilah yang menjadikan generasi muda mampu bergerak bersama, berkolaborasi, tanpa memandang suku, ras dan agama.

Haul Gus Dur ke 15 ini juga dihadiri oleh Allisa Wachid, putri Gus Dur, Pendiri Masjid Muhammad Cheng Hoo, H.M.Y. Bambang Sujanto, Ketua PITI Jatim, H. Haryanto Satryo, Arif Afandi, Eros Djarot, dan para tokoh dari berbagai lintas agama dan kepercayaan. 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler