jatimnow.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama tiga hari ke depan, 3-6 Februari 2025.
BMKG juga memberikan warning kewaspadaan kecepatan angin 54 KM perjam di wilayah Jawa Timur. Kepala BMKG Jawa Timur di Juanda, Taufiq Hermawan mengimbau untuk menghindari bangunan tinggi semi permanen yang rapuh dan mudah roboh.
"Jangan berteduh di bawah pohon tinggi besar dan rapuh serta waspada terhadap lewat Jembatan Suramadu," ucapnya saat dikonfirmasi jatimnow.com, Senin (3/2/2025).
Baca juga: Prediksi Cuaca Akurat, Profesor Muda ITS Ini Raih Penghargaan dari Hitachi
Ia melanjutkan, berdasarkan analisa pola angin gradien 3000 feet, terpantau adanya Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia sebelah Australia.
"Adanya Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia sebelah Australia dapat berdampak pada peningkatan kecepatan angin secara signifikan di wilayah Jawa Timur. Secara umum kondisi angin saat ini di wilayah Jawa Timur bertiup dari arah Barat hingga Barat laut dengan kecepatan hingga mencapai 30 knot (54 km/jam)," jelasnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Jumat 31 Januari: Mendung Berangsur Cerah
Ia melanjutkan, peningkatan kecepatan angin juga berdampak terhadap peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.
Taufiq menambahkan saat ini wilayah Jawa Timur berada pada musim hujan dan beberapa wilayah berada pada puncak musim hujan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Kamis 30 Januari: Berawan tapi Suhu Lebih Adem
Hal ini menurutnya karena aktifnya Monsun Asia, adanya fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Madden Jullian Oscilation (MJO) serta di dukung dengan kelembapan udara yang lembap dari lapisan bawah hingga atas dan kondisi atmosfer lokal Jawa Timur yang labil mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur meningkat.
"Wilayah dengan topografi curam, bergunung, tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang," terangnya.