jatimnow.com - Adanya kenaikan retribusi pasar yang dikeluhkan sejumlah pedagang di Pasar Tanjung Tradisional, membuat Bupati Jember Muhammad Fawait geram.
Retribusi pasar yang naik 100 hingga 200 persen ini dirasakan terlalu berat bagi para pedagang. Namun di sisi lain, ternyata kenaikan tersebut tidak berdampak kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jember.
"Saya pikir dengan kenaikan 100 persen kemarin itu, tidak ada kenaikan signifikan dalam PAD. Malah justru ada penurunan PAD kita," kata Bupati Gus Fawait, Senin malam (3/2/2025).
Baca juga: Perayaan Ulang Tahun Dewa Bumi Tahun Ular 2025 di Klenteng Pay Lien San Jember
"Sudah pedagang kita bebani, malah PAD kita tidak naik signifikan dan malah turun," sambungnya.
Baca juga: Gapura Cafe dan Resto Jember Penuhi Kebutuhan Anak Yatim serta Berdayakan Warga
Sesuai janjinya semasa kampanye Pilkada kemarin kepada para pedagang, dan juga kunjungannya ke Pasar Tanjung usai dilantik sebelum menginjakkan kaki di pendopo Wahyawibawagraha, akan ia tepati.
"Maka kita turunkan retribusi pasar, itu sebagai bentuk keberpihakan Pemerintah Kabupaten Jember yang baru, kepada ekonomi wong cilik (orang kecil), ditambah pasar tradisional," ungkapnya.
Dengan berpihak kepada orang kecil dan sejumlah pedagang pasar tradisional, maka Jember Baru, Jember Maju akan terwujud.
Baca juga: Gus Fawait Pimpin Apel Besar, Ajak Super Tim Bangun Jember
"Itu sih semangat kita dan itu harus kita lanjutkan. Bukan cuma retribusi dari pasar, banyak yang bisa digali untuk meningkatkan PAD," ungkapnya.