jatimnow.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan percepatan perbaikan fasilitas Common Gas Cleaning (CGC) Plant di smelter mereka dengan mendatangkan komponen penting secara bertahap menggunakan pesawat kargo Antonov AN-124 dan Boeing 747.
Komponen ini dikirim ke Surabaya sebelum diteruskan melalui jalur darat menuju Gresik, Jawa Timur.
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar proses recovery ini berjalan efektif dan efisien sehingga smelter dapat segera beroperasi kembali. Pemilihan pesawat kargo dilakukan karena waktu pengiriman komponen dari luar negeri hanya 35 jam, jauh lebih cepat dibandingkan pengiriman laut yang bisa memakan waktu sekitar 60 hari,” ujar Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di Jakarta, melalui rilisnya yang diterima redaksi, pada Kamis (6/3/2025).
Baca juga: Rumah Vokasi Gresik Gelar Pelatihan Kerja Bareng Disnaker dan Freeport Indonesia
Menurutnya, pengiriman melalui jalur udara adalah solusi terbaik untuk mempercepat perbaikan CGC Plant, terutama karena beberapa komponen mengalami kerusakan dan harus diproduksi ulang dalam waktu singkat.
"Penggunaan Antonov menjadi pilihan karena beberapa komponen utama, seperti Wet Electrostatic Precipitator internals (bundel tabung) dan metal expansion joints yang diproduksi di Jerman, memiliki dimensi terlalu besar untuk diangkut oleh pesawat kargo reguler. Sementara itu, pengiriman melalui laut akan memakan waktu lebih lama,” jelasnya.
Baca juga: Freeport Indonesia dan Antam Teken Perjanjian Jual Beli 30 Ton Emas
PTFI menjadwalkan tiga kali pengiriman menggunakan pesawat Antonov dengan total berat kargo 75,7 ton. Pengiriman pertama dilakukan pada 6 Februari 2025, disusul pengiriman kedua pada 25 Februari 2025, dan yang terakhir pada 2 Maret 2025. Seluruh pengiriman dilakukan langsung dari Frankfurt, Jerman, ke Bandara Juanda, Surabaya, dengan waktu tempuh sekitar 35 jam.
Selain Antonov, Freeport juga menggunakan pesawat Boeing 747 untuk pengiriman perdana pada 29 November 2024, dengan total kargo 58 ton.
Baca juga: Kebakaran di Smelter Freeport Padam, PTFI Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Tony Wenas menekankan bahwa percepatan pengiriman ini tidak lepas dari kerja sama antara berbagai pihak.
“Kami mengapresiasi sinergi luar biasa antara tim Freeport Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, TNI AL dan AU, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I, Kantor Bea Cukai Juanda, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Gresik, Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus, Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan, serta Otoritas Bandara Juanda,” ujar Wenas.