jatimnow.com - Dalam rangka memperingati Hari Kartini, seluruh insan BRI Mulyosari mengenakan busana khas Dayak Kalimantan. Acara yang digelar di BRI Branch Office Surabaya Mulyosari ini berlangsung dengan penuh semangat dan senyum, menyambut nasabah yang datang.
Branch Manager BRI Mulyosari, Oky Nugroho, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan karyawan dan nasabah.
"Kami ingin menunjukkan bahwa meskipun kita berasal dari berbagai daerah dan budaya, kita tetap satu dalam semangat kebangsaan. Hari Kartini adalah momen yang tepat untuk merayakan keberagaman dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa," ungkap Oky.
Baca juga: BRI Mulyosari Gelar Grand Island Loop untuk Promosi Produk Simpanan
Lebih dari seratus tahun yang lalu, Raden Ajeng Kartini, seorang perempuan Jawa, menulis surat-surat yang penuh gelisah, mempertanyakan posisi perempuan dalam masyarakat. "Mengapa perempuan dilarang berpikir? Mengapa mereka tidak punya masa depan selain pernikahan?" tulisnya dalam bahasa Belanda yang fasih.
Kartini bukan hanya seorang pejuang, tetapi juga simbol dari perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak dan kesempatan yang setara.
Baca juga: BSI Region VIII Surabaya Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2024, Ini Faktornya
Dengan mengenakan busana khas Dayak, insan BRI menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam. "Kami berharap dengan mengenakan busana ini, kami bisa mengingatkan semua orang akan pentingnya menghargai budaya lokal dan memperkuat rasa cinta tanah air," tambah Oky.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang demi kesetaraan dan keadilan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Kartini.
"Kami ingin menanamkan nilai-nilai tersebut kepada generasi penerus, agar mereka tidak hanya mengenal sejarah, tetapi juga berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik," tutup Oky Nugroho.
Baca juga: BRI BO Surabaya Tanjung Perak Gelar Tunjungan Loop
Dengan semangat Hari Kartini, BRI Mulyosari berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan dan mempromosikan keberagaman budaya di Indonesia.
Reporter : Parto