jatimnow.com - Masa pubertas dan remaja merupakan periode krusial dalam perkembangan anak. Memahami seksualitas, emosi, dan tubuh dengan tepat menjadi kunci penting.
Sekolah Cikal Surabaya, sebagai sekolah ramah anak, menawarkan solusi inovatif melalui program Boys Talk and Girls Talk (BTGT). Program ini dirancang untuk memberikan edukasi seksualitas yang aman dan sesuai usia.
Ratna Kusuma Dewi, Psikolog, konselor SMP-SMA Cikal Surabaya, menjelaskan BTGT sebagai ruang dialog dan diskusi yang aman bagi murid.
Baca juga: Cerita Inspiratif Noya, Murid SMP Cikal Surabaya Peraih 14 Medali Sepatu Roda
"BTGT dirancang secara gender-spesifik untuk membahas isu perkembangan diri, termasuk seksualitas, yang seringkali dianggap tabu," jelasnya.
Setiap murid diwajibkan mengikuti setidaknya satu sesi BTGT, yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan mereka.
Pelaksanaan BTGT melibatkan wali kelas dan konselor sekolah. Terkadang, kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain, seperti Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjas) atau Pendidikan Agama, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik.
"Biasanya, homeroom teacher dan konselor memfasilitasi, namun kolaborasi dengan Program Leaders lain juga bisa terjadi," tambah Ratna.
Sekolah Cikal Surabaya menerapkan empat pendekatan kunci dalam program Boys Talk and Girls Talk (BTGT) untuk memastikan efektivitas dan kenyamanan siswa.
Pertama, materi dan penyampaian disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif, emosional, dan sosial setiap siswa, sehingga materi mudah dipahami dan tidak memberatkan mereka.
Setiap jenjang pendidikan memiliki pendekatan dan konten yang berbeda, mencerminkan pemahaman mendalam akan kebutuhan siswa di setiap usia.
Selanjutnya, proses penyusunan materi BTGT melibatkan kolaborasi erat antara wali kelas, konselor, dan Program Leaders.
Diskusi bersama ini memastikan materi tidak hanya akurat secara informasi, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai pendidikan Cikal serta kebutuhan aktual siswa di setiap kelas. Dengan demikian, materi yang disampaikan relevan dan bermakna bagi siswa.
Untuk menciptakan ruang aman dan nyaman bagi siswa mengekspresikan diri, Sekolah Cikal menerapkan anonimitas dalam sesi BTGT.
Siswa dapat menyampaikan pertanyaan, perasaan, dan pengalaman melalui refleksi anonim, menciptakan lingkungan tanpa rasa takut atau tekanan. Hal ini mendorong keterbukaan dan partisipasi aktif siswa dalam diskusi.
Terakhir, BTGT tidak hanya berfokus pada aspek biologis pendidikan seksualitas, tetapi juga secara integral dihubungkan dengan nilai-nilai moral.
Pembahasan mencakup pembentukan karakter dan hubungan sosial yang sehat, menekankan pentingnya rasa hormat, empati, dan tanggung jawab.
Pendekatan holistik ini memastikan siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai penting untuk kehidupan mereka.
Dengan pendekatan holistik ini, Sekolah Cikal Surabaya berkomitmen memberikan edukasi seksualitas yang menyeluruh dan aman bagi anak, membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat dan bertanggung jawab.