jatimnow.com - Suasana haru dan khidmat mewarnai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Prambon pada Selasa (26/8). Dua lembaga pendidikan kebanggaan warga NU, SMP Wachid Hasyim Prambon dan SMK Maarif Prambon, bersama Musholla Baitul Mujahidin, resmi diikrarkan wakaf.
Prosesi sakral ini dipimpin langsung oleh Kepala KUA Prambon, H. Miftakhul Huda, S.Ag., selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW).
Ketiga aset berharga ini diwakafkan kepada Nazhir Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Prambon dan diterima dengan penuh syukur oleh Ketua MWC NU Prambon, H. Ashud, M.Pd.I., yang juga mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Nazhir.
Baca juga: Bank Jatim Dukung Pengembangan Wakaf di Indonesia
Dalam sambutannya, Kepala KUA Prambon, H. Miftakhul Huda, menyampaikan apresiasi mendalam atas sinergi apik antara KUA dan MWC NU Prambon. Ia menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, terutama lembaga pendidikan di bawah naungan NU, dalam mempercepat program wakaf yang tengah digalakkan pemerintah.
"Hari ini, kita menjadi saksi ikrar wakaf dua sekolah besar, SMP Wachid Hasyim dan SMK Maarif Prambon. Semoga aset ini terus dikelola dengan amanah, memberikan manfaat yang tak terhingga bagi umat dan masyarakat," tuturnya.
SMP Wachid Hasyim Prambon, yang berlokasi strategis di RT/RW 006/001 Kecamatan Prambon, berdiri kokoh di atas lahan seluas 2.053 meter persegi, sesuai dengan SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sidoarjo Nomor 82 Tahun 1990.
Sementara itu, SMK Maarif Prambon, yang terletak di Desa Kajartengguli RT/RW 001/003, memiliki tanah seluas 273 meter persegi berdasarkan Surat Tanah Letter C No. 248 Persil gl. Musholla Baitul Mujahidin, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan warga Desa Jedongcangkring RT/RW 004/002, memiliki luas 153 meter persegi, sesuai Surat Tanah Letter C No. 375 Persil 20 dI.
Baca juga: Forjukafi Ajak Baim Wong Kampanye Wakaf di Kalangan Milenial
Ketua MWC NU Prambon, H. Ashud, M.Pd.I., dalam kesempatan yang sama, menegaskan bahwa ikrar wakaf ini bukan sekadar formalitas belaka, melainkan langkah krusial dalam mempertegas status kepemilikan aset pendidikan dan keagamaan milik warga NU.
"Dengan adanya ikrar wakaf ini, status kepemilikan SMP Wachid Hasyim dan SMK Maarif semakin kokoh, baik secara de facto maupun de jure, sebagai milik NU. Warga nahdliyyin tidak perlu ragu lagi untuk mempercayakan pendidikan putra-putrinya di sekolah-sekolah NU. Sekolah ini jelas sanad keilmuannya, jelas manfaatnya, dan insyaAllah jelas berkahnya," tegasnya.
H. Ashud juga menekankan bahwa pendidikan di lingkungan NU bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang penanaman nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan akhlak mulia yang telah diwariskan oleh para ulama terdahulu.
"Kami ingin memastikan bahwa generasi muda kita tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, berakhlak mulia, dan berpegang teguh pada ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Inilah alasan utama mengapa lembaga pendidikan harus berada dalam naungan NU, karena NU memiliki garis sanad keilmuan yang jelas hingga kepada Rasulullah SAW," imbuhnya.
Baca juga: Cegah Paham Radikalisme, Apersi Wakafkan Masjid ke PWNU Jatim
Lebih lanjut, H. Ashud mengajak seluruh pengelola lembaga pendidikan NU di wilayah Prambon untuk segera mengikuti jejak SMP Wachid Hasyim dan SMK Maarif dengan mengikrarkan wakaf.
"Jangan tunda lagi! Wakaf ini adalah ikhtiar kita untuk menjaga marwah, mempertegas status kepemilikan, dan melindungi generasi kita dari potensi masalah hukum di kemudian hari. Jangan sampai ada celah yang bisa merugikan perjuangan pendidikan NU hanya karena status tanah yang belum jelas," serunya dengan nada penuh harap.
Dengan terlaksananya ikrar wakaf ini, masyarakat Prambon berharap keberadaan SMP Wachid Hasyim, SMK Maarif, dan Musholla Baitul Mujahidin akan semakin memberikan keberkahan, manfaat, serta memperkuat peran Nahdlatul Ulama di tengah-tengah masyarakat.