jatimnow.com - Polda Jatim buka suara terkait situasi keamanan sementara pasca kericuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan, kondisi keamanan di wilayah Jawa Timur berangsur kembali kondusif, pasca rangkaian demonstrasi yang sempat berujung aksi anarkis berupa pembakaran gedung pemerintahan dan pos polisi di sejumlah kota/kabupaten.
Aksi demonstrasi perlahan mereda setelah sejumlah partai memutuskan pencopotan sejumlah anggotanya, diawali NasDem, PAN, dan Golkar, Minggu (31/8/2025) hingga Senin pagi (1/9/2025).
Baca juga: Mas Dhito: Kerugian Akibat Pembakaran dan Penjarahan Pemkab Kediri Capai Rp500 M
"Masih terkendali dan kondusif sejak hari Minggu tanggal 31 Agustus 2025 sampai dengan pagi hari ini,” ujarnya, Senin (1/9/2025).
Baca juga: Orang Tua Pelaku Penjarahan Mulai Kembalikan Aset Pemkab Kediri
Sejumlah wilayah di Jawa Timur sempat tidak aman karena aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi secara masif. Di Jember, aksi demo menyasar Mapolres, Kediri dengan pembakaran kantor Pemkab dan DPRD, begitupun Madiun, dan Ponorogo, serta pembakaran salah satu Rumah Negara yakni Gedung Grahadi dan Polsek Tegalsari.
Melihat, rangkain aksi tersebut, sebagai langkah antisipasi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerbitkan Surat Edaran Nomor 100.3/3432/013.3/2025 yang ditujukan kepada bupati dan wali kota se-Jawa Timur.
Baca juga: Sejumlah Event Surabaya Batal Digelar, Marinir Siagakan Pasukan
SE tersebut berisi instruksi peningkatan upaya pencegahan gangguan keamanan, ketertiban umum, dan ketentraman masyarakat guna menghindari terulangnya peristiwa serupa.
Penerbitan SE ini juga merupakan tindak lanjut dari keterangan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Minggu sore (31/8/2025), terkait perkembangan situasi keamanan nasional.