Kisah Ahmad Musyaddat, Peserta Tilawah Khusus Tunanetra Asal Jember di MTQ XXXI

Jumat, 19 Sep 2025 13:43 WIB
Reporter :
Sugianto
Foto : Ahmad Musyaddat didampingi ayahnya tampil di MTQ XXXI Jatim 2025 (Anas/jatimnow.com))

jatimnow.com-Keterbatasan fisik tidak menghalangi semangat Ahmad Musyaddat untuk mengikuti gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Jawa Timur XXXI yang berlangsung di Jember. Ahmad Musyaddat merupakan peserta cabang tilawah khusus tunanetra asal Jember. Warga Tanggul ini sejak awal mendapatkan support atau dukungan dari sang ayah Ali Said.

Ali Said selalu mendampingi dan mendukung Ahmad Musyaddat dalam mengikuti MTQ XXXI. Dukungan keluarga menjadi kunci perjalanan Musyaddat. Ali Said, selalu mendampinginya sejak awal seleksi.

“Sejak awal saya mengawal langsung. Dari lomba kabupaten hingga provinsi, saya selalu ada untuk mendukung,” kata Ali Said penuh kebanggaan, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: Pengaduan ke OJK Jember Naik Signifikan, Didominasi Kasus Eksekusi Jaminan

Sebanyak tujuh qari dan qariah tunanetra dari berbagai kabupaten/kota tampil menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Salah satunya Ahmad Musyaddat, kafilah asal Jember, yang tampil penuh percaya diri di hadapan dewan juri.

Koordinator venue tilawah remaja dan tunanetra, Iwan Sutikno, menjelaskan para peserta dipanggil sesuai nomor registrasi, tanpa menyebut asal daerah, demi menjaga objektivitas penilaian. Ia menambahkan, sistem penilaian berlangsung transparan.
“Nilai peserta langsung ditampilkan di layar venue dan website resmi musabaqah.id secara real time,” ujarnya.

Klasemen nilai, lanjutnya, akan terus diperbarui sejak hari pertama hingga hari kesembilan pelaksanaan.

Baca juga: Ratusan Penari Kejung Siran Akan Meriahkan Penutupan MTQ XXXI Jatim di Jember

“Tiga besar nantinya akan tampil kembali pada babak final Jumat mendatang,” jelas Iwan.

\

Bagi Musyaddat, perjalanan menuju panggung provinsi ini bukan hal mudah. Ia merupakan santri alumni Pondok Pesantren Tahfidul Qur’an Songon Pondok Joyo, Kecamatan Semboro, dan kini melanjutkan pendidikan di Fatihul Ulum Manggisan, Tanggul.

“Fasohah menjadi tantangan, tapi dengan bimbingan guru akhirnya lebih siap. Saya ingin menambah ilmu sekaligus mengharumkan nama Jember,” pungkasnya.

Baca juga: Monyet Liar Serang Warga Jember, 6 Warga Alami Luka

Kisah Musyaddat menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menghalangi langkah untuk berprestasi. Kehadirannya di panggung MTQ XXXI Jawa Timur menjadi inspirasi bagi banyak orang, sekaligus pengingat bahwa kecintaan terhadap Al-Qur’an dapat diraih oleh siapa saja, termasuk penyandang disabilitas.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Jember

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler