SN-PKM Unusa 2025 Soroti Dampak Nyata Perguruan Tinggi bagi Masyarakat

Rabu, 24 Sep 2025 17:41 WIB
Reporter :
Ali Masduki
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (SN-PKM) ke-5 dengan tema "Mewujudkan Perguruan Tinggi Berdampak melalui Integrasi Program Pengabdian dan Inovasi Teknologi". (Foto/Humas Unusa)

jatimnow.com - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (SN-PKM) ke-5 dengan tema "Mewujudkan Perguruan Tinggi Berdampak melalui Integrasi Program Pengabdian dan Inovasi Teknologi". Acara ini menegaskan peran penting perguruan tinggi dalam memberikan solusi nyata bagi masyarakat.

Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, menegaskan bahwa kontribusi perguruan tinggi harus dirasakan secara nyata, tidak hanya sebatas konsep.

"Perguruan tinggi tidak boleh berhenti pada konsep atau rencana. Makna berdampak itu luas, bukan hanya sekadar hilirisasi. Kontribusi perguruan tinggi harus dirasakan secara nyata, baik melalui inovasi teknologi maupun ide-ide cemerlang dalam sains," ujarnya.

Baca juga: Achmad Syafiuddin, Anak Madura Jadi Ilmuwan Muda Top 2 Persen Dunia

Ketua penyelenggara, Muhammad Afwan Romdloni, menambahkan bahwa pengabdian yang berdampak lahir dari pengetahuan yang terus berkembang dan mampu berinovasi.

SN-PKM tahun ini diikuti oleh 101 pemakalah dari 14 institusi pendidikan di berbagai daerah. Topik makalah yang dipresentasikan mayoritas berfokus pada bidang kesehatan (57%), disusul pendidikan (18%), pemberdayaan komunitas (12%), dan teknologi (7%).

Baca juga: Unusa Terima 210 Guru TK-SD untuk Upgrade Kualifikasi Akademik

Selain dari kalangan akademisi, dukungan industri juga turut menguatkan makna kolaborasi. Corporate Secretary PT Pelindo Petikemas, RM. Widyaswendra, menyampaikan bahwa kerja sama dengan perguruan tinggi menjadi kunci penting dalam mendukung pembangunan bangsa.

\

"Industri tanpa kolaborasi dengan instansi pendidikan itu seperti kehilangan arah. Dengan adanya kerja sama, ada banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan bersama," ungkapnya.

Widyaswendra mencontohkan kolaborasi antara PT Pelindo Terminal Petikemas dan Unusa yang berawal dari kebutuhan perusahaan terkait pengelolaan air bersih. Hasil dari beberapa jurnal menunjukkan bahwa naiknya air laut disebabkan oleh degradasi air tanah.

Baca juga: Lala dari Manggarai Barat Raih KIPK di Unusa

Kolaborasi ini telah memberikan dampak signifikan, di mana 115.966 jiwa telah merasakan manfaat kesehatan dari program ini.

Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin, menjelaskan bahwa kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi harus aktif dan adaptif.

"Industri butuh pengakuan ilmiah, yang mana itu hanya bisa dilakukan oleh perguruan tinggi. Termasuk salah satunya Teknologi Mobile Water Treatment and Incinerator Unusa yang kita lihat sebagai peluang kolaborasi," ujarnya.

Teknologi Mobile Water Treatment and Incinerator Unusa dan PT Pelindo Terminal Petikemas telah menjangkau berbagai pelosok negeri, menjadi bukti bahwa kolaborasi ini memiliki nilai tambah bagi perusahaan, perguruan tinggi, dan masyarakat.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler