jatimnow.com - Tim Khusus mulai diterjunkan untuk melakukan evakuasi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa proses evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo terus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
Menurutnya, operasi ini merupakan salah satu yang paling rumit karena kondisi reruntuhan bangunan yang tidak stabil.
Baca juga: Update Ponpes Al Khoziny Ambruk: 7 Korban Terdeteksi Masih Hidup, Evakuasi Terkendala
“Di dalam itu operasi yang betul-betul rumit. Ada tim backup dari Semarang dan Jakarta sudah tiba di sini. Mereka membawa peralatan, ada penyangga besar untuk menyangga struktur bangunan, serta dongkrak kecil yang bisa dioperasikan dari dalam agar minimal memberi ruang untuk melakukan evakuasi,” ujar Emil di lokasi, Selasa (30/9/2025).
Ia menjelaskan bahwa setiap gerakan tim harus dilakukan dengan presisi karena sedikit saja getaran dapat memicu pergerakan material yang membahayakan. Bahkan, getaran dari alat berat yang dinyalakan di kejauhan bisa menimbulkan risiko.
Baca juga: Update Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk: 11 Berhasil, 7 Sedang Penyelamatan
“Kendalanya tentu fakta bahwa reruntuhan ini masih tidak stabil kondisinya. Tadi ada relawan yang coba masuk, menjatuhkan barang, itu saja sudah menimbulkan pergerakan. Jadi ini operasi yang boleh saya sebut delicate, artinya betul-betul harus presisi karena nyawa petugas juga taruhannya,” tegas Emil.
Selain itu, Wagub juga memahami kondisi keluarga korban yang menunggu dengan perasaan cemas. Namun, ia meminta masyarakat bersabar dan tidak nekat masuk ke area berbahaya demi menjaga keselamatan semua pihak.
Baca juga: Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pemprov Jatim Buka Crisis Center
“Kita memahami keluarga harap-harap cemas. Tapi tidak bisa kita biarkan masuk sembarangan karena bahaya. Mudah-mudahan penjelasan ini bisa dipahami. Kami terus berupaya, dan operasi evakuasi ini tidak berhenti sejak kemarin hingga sekarang,” tambahnya.
Bangunan empat lantai Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) sore saat proses pengecoran berlangsung. Ratusan santri tertimpa reruntuhan, dengan puluhan korban luka-luka sudah dievakuasi dan pencarian terhadap korban yang masih terjebak terus dilanjutkan.