50 Persen KDKMP di Lamongan Siap Beroperasi Tahun Ini

Senin, 06 Okt 2025 12:19 WIB
Reporter :
Adyad Ammy Iffansah
Foto: Pelatihan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di Lamongan. (Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com-Pemkab Lamongan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) terus melakukan persiapan untuk pengoperasian Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Salah satu persiapannya dengan menggelar pendidikan dan pelatihan bagi pengurus 50 KDKMP. Sebelumnya, pelatihan juga digelar kepada 200 ketua KDKMP di Lamongan.

Kepala Diskopum Lamongan, Etik Sulystiani menyebut elatihan ini merupakan bagian dari upaya percepatan operasional KDKMP yang baru dibentuk berdasarkan instruksi presiden.

"Pelatihan berkaitan dengan teknis manajemen, administrasi dan juga terkait dengan peningkatan SDM, pengurus dan juga pengawas," ujarnya di Aula Kantor Diskopum Lamongan, Senin (6/10/2025)

Baca juga: Kreatif! Pelajar Lamongan Membatik di Kertas Kalender Bekas

Terkait target operasional, Etik menyebut pada tahun ini bisa beroperasi 50 persen dari total 474 KDKMP yang ada di Lamongan.

"Kalau kita target, kita pasang tahun ini 50 persen dulu. Jadi harapan kami di tahun ini dari 200 KDKMP yang kita undang kemarin itu sudah bisa memulai usahanya. Target 50% dari 474 KDKMP yang ada," tambahnya.

Sementara itu, materi pelatihan difokuskan pada pemahaman filosofi berkoperasi yang membedakannya dari badan usaha konvensional.

Baca juga: Peternak Ayam Broiler Lamongan Demo, Resah Sering Didatangi Oknum APH

Fasilitator Kompetensi dari Lembaga Pelatihan Berbasis Kompetensi (LPK) Naynau Jasa Utama Cabang Jawa Timur, Yusuf Sofyan menjelaskan bahwa peserta diajarkan tentang karakteristik unik koperasi sebagai badan usaha sekaligus badan hukum yang berorientasi pada kesejahteraan anggota melalui usaha kolektif.

\

"Materinya seputar filosofi berkoperasi, para pengelola juga pengurus koperasi desa dan kelurahan Merah Putih karena operasi ini berbeda karakteristiknya dan filosofinya dengan badan usaha yang lain." ungkap Yusuf.

Yusuf juga menekankan pentingnya pengembangan model bisnis yang disesuaikan dengan kondisi lokal, seperti demografi, topografi, dan ekonomi wilayah. Peserta diarahkan untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, memotong rantai pasok, serta mendukung UMKM dan retail desa tanpa bersaing dengan usaha existing.

Baca juga: Owner Sutra Tour Lamongan Ungkap Ngerinya Bisnis Travel Umroh, Banyak Agen Nakal

"Sehingga setelah mereka mengidentifikasi mereka akan tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat memotong rantai pasok misalnya ya, dia harus mendukung UMKM, dia mendukung retail di desanya gitu ya," pungkasnya.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Lamongan

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler