Belasan Mahasiswa Ditantang Jadi Arsitek Inovasi Green Port

Rabu, 08 Okt 2025 09:34 WIB
Reporter :
Ali Masduki
15 mahasiswa terpilih dari Untan dan UM Pontianak jadi 'Agen Inovasi' di Terminal Kijing melalui program TJSL PTP EduPort: Magang Berkarya dan Inovasi Bersama. (Foto: PTP Nonpetikemas)

jatimnow.com - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) meluncurkan sebuah terobosan dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Bukan sekadar magang biasa, 15 mahasiswa terpilih dari Universitas Tanjungpura (Untan) dan Universitas Muhammadiyah Pontianak (UM Pontianak) secara resmi dilantik sebagai 'Agen Inovasi' di Terminal Kijing melalui program TJSL PTP EduPort: Magang Berkarya dan Inovasi Bersama.

Program yang dimulai pada Senin (6/10) di Pontianak ini secara unik memadukan mahasiswa dari disiplin ilmu yang beragam, mulai dari teknik industri, teknik kelautan, manajemen, hingga kesehatan masyarakat untuk menjawab tantangan operasional pelabuhan modern.

Selama satu bulan penuh, fokus mereka adalah merancang dan mengimplementasikan solusi nyata di lima area kunci: produktivitas bongkar muat (curah cair, curah kering, dan general cargo), peningkatan keselamatan (HSSE), hingga perwujudan konsep green port atau pelabuhan hijau.

Baca juga: Pelabuhan Bengkulu Makin Aman, PTP Nonpetikemas Genjot K3 untuk TKBM

Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menjelaskan bahwa program ini adalah wujud nyata dari konsep Creating Shared Value (CSV), yang bertujuan menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan pengembangan masyarakat lokal.

"Program TJSL EduPort ini melampaui program magang biasa. Ini adalah komitmen kami untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal dan memastikan Terminal Kijing, sebagai Proyek Strategis Nasional, tidak hanya berfungsi sebagai hub logistik tetapi juga sebagai laboratorium inovasi," tegas Indra Hidayat Sani.

Ia juga mengungkap peran strategis Terminal Kijing dalam mendukung agenda nasional, khususnya hilirisasi industri.

"Terminal ini akan menopang logistik untuk Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR). Selama ini, Indonesia masih mengimpor bahan baku aluminium. Dengan SGAR dan dukungan dari Kijing, kita secara langsung memperkuat kemandirian industri dan mendongkrak perekonomian Kalimantan Barat," tambahnya.

Inisiatif PTP Nonpetikemas disambut antusias oleh akademisi. Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Yopa Eka Prawatya, melihat program ini sebagai lompatan besar dalam sistem pembelajaran.

Baca juga: PTP Nonpetikemas Wujudkan Pelabuhan Hijau Lewat Mangrove Medan

“Kami memandang ini bukan sekadar magang. Ini adalah jembatan strategis yang dinamis antara teori dan praktik. Mahasiswa tidak hanya mengaplikasikan ilmu, tetapi didorong menjadi problem solver dan future talent yang mampu berpikir sistemik dan bekerja kolaboratif di lingkungan industri yang sesungguhnya,” ujar Dr. Yopa.

\

Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak, Samsudin, berharap agar program ini menjadi berkelanjutan.

"Mahasiswa kami mendapatkan manfaat yang luas, bisa langsung terjun ke lapangan, dan memahami lebih dalam seluk-beluk operasi pelabuhan yang kompleks. Pengalaman ini adalah kurikulum terbaik," katanya.

Mengingat lingkungan kerja yang berisiko, aspek keselamatan menjadi perhatian utama. Manager Keuangan & SDM Pelindo Regional 2 Pontianak, Arif Mustangin, yang mewakili General Manager, menyampaikan apresiasi sekaligus pesan penting kepada para peserta.

Baca juga: Steger Automatic Valve Jadi Inovasi Terbaik di Ajang PTP Inovasi 2025

“Manfaatkan waktu yang singkat ini untuk berkontribusi melalui gagasan pengembangan Terminal Kijing. Namun, prioritas utama adalah keselamatan. Selalu koordinasi dengan tim HSSE dan pastikan Alat Pelindung Diri (APD) digunakan dengan disiplin saat beraktivitas di lapangan,” tegas Arif.

Antusiasme juga terasa di kalangan peserta. Indah Maharani, mahasiswa Teknik Industri Universitas Tanjungpura, mengungkapkan rasa syukurnya.

"Kami sangat antusias. Saya benar-benar bersyukur diberi kesempatan menjadi bagian dari program ini dan berharap ide-ide kami dapat memberi manfaat nyata bagi Terminal Kijing dan industri kepelabuhanan Indonesia," tuturnya.

Program TJSL PTP EduPort yang didukung fasilitas penuh, termasuk perlindungan kerja BPJS Ketenagakerjaan, akan berlangsung hingga awal November 2025. PTP Nonpetikemas berharap inisiatif ini akan melahirkan generasi muda Kalbar yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap menjadi katalis inovasi bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler