Trans7 Minta Maaf ke Lirboyo, GP Ansor Jatim: Jangan Terulang!

Selasa, 14 Okt 2025 13:20 WIB
Reporter :
Ali Masduki
Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, menyampaikan permohonan maaf tersebut melalui keterangan tertulis dan video melalui Instagram @officialtrans7

jatimnow.com - Stasiun televisi Trans7 menyampaikan permohonan maaf secara terbuka terkait isi pemberitaan dalam salah satu programnya, Terra Sujo, yang dinilai menyangkut Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri. Permohonan maaf ini disampaikan setelah mendapat kecaman keras dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Jawa Timur.

Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, menyampaikan permohonan maaf tersebut melalui keterangan tertulis dan video melalui Instagram @officialtrans7

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Selawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam," buka Andi Chairil.

Baca juga: GP Ansor Jatim Murka, Trans7 Lecehkan Kiai dan Simbol Pesantren

"Berkaitan dengan isi berita salah satu program di Terra Sujo yang menyangkut Pondok Pesantren Lirboyo, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, Kyai Haji Anwar Mansur beserta keluarga besar, juga para pengasuh, para santri, dan alumni dari Pondok Pesantren Lirboyo," lanjutnya.

Andi Chairil mengakui adanya kelalaian dalam proses produksi program tersebut. "Kami mengakui kelalaian dalam isi pemberitaan itu di mana kami tidak melakukan sensor yang mendalam secara teliti materi dari pihak luar. Namun, kami tidak berlepas tanggung jawab atas kesalahan tersebut," tegasnya.

Lebih lanjut, Andi Chairil menjelaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada salah satu putra Kyai Haji Anwar Mansur.

"Kami telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada salah satu putra Kyai Haji Anwar Mansur pada Senin malam dengan Gus Adib. Dan pada pagi ini kami pun telah menyampaikan surat permohonan maaf secara resmi melalui WA kepada Gus Adib untuk disampaikan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo dan hard copy akan segera kami kirimkan," jelasnya.

Baca juga: Mengenal Tradisi Roan di Ponpes Lirboyo Kediri: Kikis Ego, Khidmah kepada Guru

"Jadi sekali lagi kami mengakui kelalaian kami dan kami mohon maaf atas hal tersebut. Untuk ke depannya ini akan menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih teliti dan untuk bisa memahami rasa hubungan antara santri dengan para kyainya, dengan pengasuh, dan dengan alumni. Sekali lagi kami mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya atas kelalaian kami ini. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," tutup Andi Chairil.

\

Sebelumnya, PW GP Ansor Jawa Timur mengecam keras Trans7 atas penayangan narasi yang dinilai merendahkan dan melecehkan Kiai serta Pondok Pesantren Lirboyo.

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, menegaskan bahwa narasi tersebut bukan hanya menyinggung satu lembaga pesantren, tetapi juga merupakan bentuk pelecehan terhadap seluruh pesantren dan komunitas santri di Indonesia.

"Pelecehan ini tidak hanya ditujukan kepada Lirboyo, tetapi juga kepada seluruh pesantren dan para kiai yang selama ini menjadi penjaga moral bangsa," tegas H. Musaffa Safril dalam pernyataannya, Selasa (14/10). "Ini bentuk penghinaan terhadap simbol-simbol keilmuan dan kemuliaan pesantren," sambungnya.

Baca juga: Wabup Tuban Ajak GP Ansor Berkolaborasi dalam Program Pembangunan Daerah

PW GP Ansor Jawa Timur mengultimatum pihak Trans7 agar menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan langsung kepada Pondok Pesantren Lirboyo serta kepada masyarakat pesantren secara luas. Mereka juga menyerukan boikot Trans7 jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

"Kami menuntut permintaan maaf resmi dan terbuka dari pihak Trans7," lanjut H. Musaffa Safril. "Bila hal ini tidak segera dilakukan, kami menyerukan kepada masyarakat, terutama kalangan pesantren dan santri, untuk melakukan boikot terhadap seluruh tayangan Trans7 sebagai bentuk protes moral," tegasnya.

GP Ansor Jawa Timur juga mendesak Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menindaklanjuti kasus ini secara serius.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler