Dodik Ariyanto Sabet Penghargaan FJN, Santri Zaman Now Sukses Dunia Akhirat

Senin, 27 Okt 2025 19:23 WIB
Reporter :
Ali Masduki
Group Head East Region XLSMART, Dodik Ariyanto, memegang penghargaan dari Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN). (Foto: Ali Masduki/jatimnow.com)

jatimnow.com – Di tengah hiruk pikuk dunia profesional, Group Head East Region XLSMART, Dodik Ariyanto, membuktikan bahwa menjadi sukses tak harus melupakan akar tradisi. Ia pun didapuk sebagai “Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025” oleh Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN), sebuah apresiasi atas kiprahnya yang menginspirasi.

Bukan hanya piawai memimpin di XLSMART, Dodik juga aktif di sejumlah kegiatan NU, bahkan saat ini dia mendapat amanah sebagai pengurus Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Jawa Timur.

Dedikasinya itu menjadi bukti bahwa kesuksesan duniawi bisa berjalan beriringan dengan pengabdian pada agama dan masyarakat.

Baca juga: Wali Kota Blitar Mas Ibin Raih Penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025

"Penghargaan ini adalah amanah besar. Saya berterima kasih kepada FJN atas kepercayaannya," ungkap Dodik dengan rendah hati usai menerima penghargaan di XL Center Pemuda, Surabaya, Senin (27/10/2025).

"Semoga ini menjadi cambuk bagi saya untuk terus berkontribusi bagi Nahdliyin dan bangsa," sambungnya.

Di momen Hari Santri 2025, Dodik mengajak para santri untuk terus berkarya di berbagai bidang, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur pesantren.

"Santri itu identitas seumur hidup. Di dunia profesional, pendidikan, atau bisnis, santri bisa tetap mewarnai dengan akhlak dan adabnya," ucapnya.

Menurutnya, adab dan kepekaan sosial adalah kunci utama seorang santri. "Menjadi santri berarti menghormati ulama, orang tua, dan sesepuh. Santri harus selalu memberikan manfaat bagi sesama," tuturnya.

Dodik juga memberikan apresiasi kepada FJN yang konsisten mengangkat kisah-kisah inspiratif dari tokoh muda NU.

"FJN telah menjadi media yang menyuarakan pesantren dan jamaah di seluruh Indonesia. Saya berharap FJN terus menjadi jembatan penghubung antara santri dan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Ning Dini Terima Penghargaan FJN, Serukan Keadilan untuk Guru Madrasah

Senada dengan Dodik, Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi, menyebut bahwa Dodik adalah representasi santri modern yang mampu beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan identitas ke-NU-annya.

\

Di dunia kerja, lanjut Diday, Dodik bahkan tidak pernah lelah menebarkan ajaran Ahlusunnah Wal Jamâ'ah (Aswaja) kepada lingkungan sekitar. Karyawan XLSMART pun juga rutin diajak mengaji. Selain itu, CSR juga banyak digelontorkan untuk pesantren.

"Mas Dodik adalah bukti nyata bahwa santri bisa sukses di dunia profesional, tetapi tetap berpegang pada adab dan nilai pesantren," kata Diday.

"Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas kontribusi nyata anak muda NU di berbagai bidang," tandasnya. FJN berharap, para profesional lainnya juga bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja tanpa meninggalkan ke-NU-annya.

Penghargaan “Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025” adalah agenda tahunan FJN yang telah berlangsung selama enam tahun. Ajang ini memberikan apresiasi kepada kader muda NU yang berprestasi dan berdampak positif di berbagai sektor.

Tahun ini, FJN memberikan apresiasi kepada 16 Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025. Apresiasi ini merupakan kegiatan rutin FJN sejak berdiri pada 13 Mei 2020.

Baca juga: Alumni Pesantren Berkontribusi Nyata, FJN Apresiasi Tokoh Muda Nahdliyin

"Apresiasi ini murni dari kawan-kawan FJN kepada figur Nahdliyin yang rekam jejak dan karyanya bisa menginspirasi generasi muda," kata Diday.

Diday menambahkan, FJN sebagai perkumpulan jurnalis berbasis Nahdlatul Ulama (NU) mengkhususkan apresiasi ini kepada figur Nahdliyin, baik struktural maupun kultural, sebagai bentuk komitmen dalam mendukung NU.

"Kami ini bagian dari NU, karena itu kami fokus pada figur-figur Nahdliyin. Hal ini sejalan pada misi FJN yang memberi support kepada NU secara lembaga, maupun individunya," ujarnya.

Kriteria utama dalam menentukan figur yang diapresiasi adalah seorang Nahdliyin yang masuk kategori muda atau penggerak pemuda. Proses penentuan dilakukan secara kolektif dan independen oleh internal FJN.

"Kami juga memegang prinsip independen dan imparsial. Bahkan tidak ada komunikasi yang kami lakukan dengan figur-figur yang menjadi nominator sampai diumumkan," pungkas Diday.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler