jatimnow.com - Panggung mode Jawa Timur kembali berdenyut dengan digelarnya IWAPI Fashion Runway edisi kedua. Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Timur berhasil menyatukan keanggunan tenun, batik, dan beragam tekstil tradisional dalam balutan kreasi modern para desainer.
Fashion show ini menjadi bukti nyata komitmen IWAPI dalam memajukan UMKM wastra di Jawa Timur. Menurut Liliek Endang Suparni, Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif IWAPI Jatim, sekaligus Ketua Panitia, IWAPI Fashion Runway adalah wujud nyata dukungan terhadap potensi lokal.
"Kami ingin memberikan wadah bagi para desainer dan perajin untuk berkolaborasi, menciptakan karya yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi," ujarnya saat ditemui di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (18/11/2025).
Baca juga: Hattrick! IWAPI Jatim Borong 4 Juara di Rakernas IV, Bawa Delegasi Terbanyak
Alunan musik Angklung Dentist Gempita membuka acara dengan harmoni yang memukau, memadukan sentuhan tradisional dan modern.
Deretan karya dari Elegant Batik by Nurul Sihabuan, Yan Khurin by Hariyadi Wisnu, dan Namira Ecoprint by Yayuk Eko Agustin membuka fashion show perdana, memanjakan mata para pencinta mode dengan inovasi desain yang memukau.
Kabupaten Mojokerto turut menjadi sorotan dengan teaser yang ditampilkan, diikuti sambutan hangat dari Bupati Mojokerto dan presentasi dari Dekranasda Kabupaten Mojokerto.
Kolaborasi apik antara perajin dan desainer menghiasi show, menampilkan karya-karya dari Dekranasda Kabupaten Mojokerto x Shanty Tuakiya, Dekranasda Kabupaten Mojokerto x Era Krisna, Sari Ronche by Siska Sumartono, Any Zahira Attire, dan Yussi Martha.
Kemudian disusul House of Qamira by Tantri Anggraeni, Shanty Tuakiya x Liliek Noer, Royyan Batik by Suntiah, Damayanti Scarves, NEGI Batik Majapahit by Heni Yunina, dan KF by Kasih Fajarini. Penampilan khas IWAPI semakin menambah semarak acara.
Sebanyak 16 desainer menampilkan visualisasi kekayaan tekstil lokal dalam gaya urban, kontemporer, dan ready-to-wear, membuktikan bahwa wastra Jawa Timur memiliki daya saing di kancah mode global.
Liliek menjelaskan bahwa IWAPI Fashion Runway adalah ekosistem yang mendukung pertumbuhan para perajin dan desainer.
"Kami tidak hanya ingin mengadakan fashion show, tetapi juga menciptakan platform yang memungkinkan para pelaku industri untuk saling berinteraksi dan mengembangkan bisnis mereka," jelasnya.
Acara ini juga memiliki misi untuk menginspirasi perempuan sebagai penggerak tren. "Kami ingin menunjukkan bahwa fesyen yang elegan tidak harus mahal. Dengan sentuhan kreativitas, bahan lokal pun bisa menjadi karya yang luar biasa," tambah Liliek.
Dengan mengusung tema membersamai Gerbang Baru Nusantara, Mojokerto menjadi ikon utama dalam IWAPI Fashion Runway kali ini.
Motif gunungan pada wastra menjadi representasi kuat dari identitas budaya Majapahit yang menjadi kebanggaan perajin lokal.
IWAPI Fashion Runway membuka pintu bagi desainer dari luar komunitas, menunjukkan komitmen terhadap inklusivitas.
Penggunaan bahan lokal Jawa Timur atau minimal dari Indonesia dalam setiap busana adalah wujud dukungan terhadap industri tekstil dalam negeri.
IWAPI juga menjalin kemitraan dengan pemerintah provinsi melalui misi dagang bersama untuk menghadapi persaingan dengan produk impor.
Baca juga: Foto: Parade Fashion DPC IWAPI Meriahkan Pembukaan Rakerda IV DPD IWAPI Jatim
"Kita tidak bisa hanya bersaing dari segi harga. Kita harus menonjolkan keunikan dan kualitas wastra yang kita miliki," tegas Liliek.
Acara ini menjadi wadah networking yang efektif bagi para pelaku industri. "Di sini, para desainer dapat bertemu dengan buyer, media, dan sesama pelaku industri. Peluang kolaborasi dan bisnis pun terbuka lebar," kata Liliek.
IWAPI juga ingin mengubah persepsi bahwa fesyen desainer selalu mahal. "Kami ingin menginspirasi masyarakat bahwa fesyen yang berkualitas dan elegan bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD IWAPI Jawa Timur, Susmiati Rahmawati, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini.
"Kami berharap IWAPI Fashion Runway dapat terus menjadi platform yang memajukan UMKM wastra di Jawa Timur," ujarnya.
Sektor fesyen memiliki peran penting dalam ekonomi kreatif Indonesia. Data dari Kemenparekraf menunjukkan bahwa industri fesyen menyumbang 62% dari total ekspor ekonomi kreatif nasional.
Di Jawa Timur, subsektor kriya dan fesyen juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian provinsi.
IWAPI Fashion Runway dua adalah perayaan fesyen yang menghubungkan budaya, kreativitas, dan peluang ekonomi.
Baca juga: IWAPI Jatim Genjot Ketahanan Pangan Lewat MBG dan UMKM Lokal
Melalui wastra Mojokerto, inovasi para desainer, serta dukungan pemerintah dan komunitas, IWAPI membuktikan bahwa fesyen lokal dapat tampil memukau di panggung global tanpa meninggalkan akar tradisi.
Wastra Jawa Timur bukan hanya sekadar kain, tetapi juga identitas, karya seni, dan masa depan ekonomi kreatif yang menjanjikan.