jatimnow.com-Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, melakukan penanaman 25 ribu bibit rumput vetiver di Desa Bendoroto, Kecamatan Munjungan, Selasa (18/11). Aksi penanaman ini sebagai langkah mitigasi terhadap bencana tanah longsor dan banjir. Kegiatan tersebut melibatkan jajaran pemerintah serta Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Desa Bendoroto diketahui memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap banjir dan longsor, terutama saat hujan deras. Arus Sungai Pagar Gunung yang kuat serta alirannya yang sering berpindah-pindah membuat wilayah ini rentan, ditambah material batu dan pasir yang mudah terseret arus.
Penanaman rumput vetiver dipilih karena tanaman ini memiliki akar yang dapat tumbuh hingga lima meter ke dalam tanah, sehingga mampu mengikat tanah dan memperkuat tebing sungai.
Baca juga: Marak Kasus Kekerasan, Forum Guru Trenggalek Gelar Audiensi Dengan DPRD
“Kenapa dipilih vetiver, karena tanaman ini mudah hidup. Di batuan saja dia bisa hidup. Akarnya bisa lima meter ke bawah, sehingga diharapkan dapat memperkuat tebing,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini.
Mas Ipin juga menegaskan bahwa penanaman dilakukan di sejumlah titik rawan bencana. Menurutnya, penanaman dilakukan bertepatan dengan musim penghujan agar vetiver dapat tumbuh optimal.
“Ini bagian dari mengurangi risiko bencana dan mitigasi. Kita bagi ke LMDH di Bendoroto, Suruh, Tugu, dan wilayah lainnya. Totalnya 25 ribu bibit,” jelasnya.
Baca juga: Tekan Inflasi dan Harga Pangan, Pemkab Trenggalek Gelar Pasar Murah
Sementara itu, Kepala Desa Bendoroto, Ahmad Kusairi, menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati Trenggalek yang telah melakukan penanaman simbolis rumput vetiver di Bendoroto. Terima kasih juga kepada LMDH yang menyediakan tempat untuk penanaman ini,” ujarnya.
Kusairi berharap upaya ini dapat memberikan rasa aman bagi masyarakatnya. Ia menjelaskan, bencana utama yang kerap terjadi di wilayahnya adalah banjir besar, disusul tanah longsor akibat kuatnya arus sungai yang sering berubah jalur sehingga membuat material tanah di sekitarnya menjadi labil. Dengan penanaman vetiver, diharapkan akar tanaman dapat mengikat material tersebut dan mengurangi risiko bencana.
Baca juga: Perbaiki Infratruktur, Pemkab Trenggalek Pinjam Rp70 M
“Harapannya, ke depan Desa Bendoroto menjadi aman dari ancaman bencana alam yang selama ini menghantui. Masyarakat bisa tinggal dengan nyaman,” pungkasnya.
Program mitigasi berbasis vegetasi ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam memperkuat ketahanan lingkungan, terutama di wilayah rawan bencana.