jatimnow.com - Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Maruli Hutagalung, membeberkan pentingnya semangat antikorupsi ke ratusan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Mahasiswa dianggap sebagai pilar penting dalam membangun generasi antikorupsi di masa depan.
"Kita prihatin, karena korupsi yang makin masif ini rupanya menggerus integritas publik secara umum. Indeks Perilaku Anti-Korupsi di Indonesia makin menurun, yang menunjukkan ada potensi masyarakat kita makin permisif terhadap korupsi. Ini bahaya," ujar Maruli dalam sebuah seminar pemberantasan korupsi yang digelas Asian Law Student Association (ALSA) di kampus Fakultas Hukum Unair, Kamis (18/10/2018).
Kerugian karena korupsi pun, kata Maruli, semakin tinggi. Hanya dalam enam bulan pertama 2018, berdasarkan data Indonesia Corruption Watch (ICW), nilai kerugian Negara karena korupsi sudah menembus angka Rp 1,09 triliun dari 139 kasus korupsi yang terungkap dengan 351 tersangka.
"Mahasiswa harus sadar bahaya ini, lalu bertekad dan bergerak menjadi generasi antikorupsi. Ayo tanam perilaku disiplin antikorupsi dari diri sendiri. Mulai dari hal-hal kecil," sambung pria yang dua kali menyabet penghargaan sebagai kepala kejaksaan tinggi terbaik dalam pemberantasan korupsi ini.
Maruli menilai, korupsi marak karena belum optimalnya tiga pendekatan, yaitu hukum, ekonomi, dan moral.
"Pencegahan korupsi juga masih jargon, karena belum berfokus pada perbaikan sistem hukum, ekonomi, kelembagaan, dan perbaikan SDM," ujar Maruli yang berperan mengembalikan aset milik Pemkot Surabaya sebesar Rp 200 miliar yang telah puluhan tahun dikuasai swasta.
Budaya korupsi, sambung Maruli, makin masif karena iklim politik yang masih berbiaya tinggi. Perilaku "membeli suara" masih banyak terjadi, sehingga membuat kandidat politik berupaya mengembalikan modal saat terpilih menjadi eksekutif maupun legislatif.
"Dalam hal ini, masyarakat perlu tegas untuk menolak kandidat yang melakukan money politics. Kalau mau Indonesia bersih, ya tolak money politics, karena hulu korupsi salah satunya datang dari sana. Caleg atau calon kepala daerah harus mengembalikan modal kampanye," kata Maruli.
Dalam situasi korupsi yang makin marak, sambung Maruli, pemberantasan korupsi harus dilakukan semakin tersistematis dan berani tanpa pandang bulu.
"Orang pintar itu banyak, tapi yang berani bisa dihitung jari. Sebagus apapun undang-undang atau peraturan, jika aparatnya tidak punya keberanian, ya percuma," pungkas Maruli.
Maruli Hutagalung Tularkan Semangat Anti Korupsi ke Mahasiswa Unair
Kamis, 18 Okt 2018 16:36 WIB
Reporter :
jatimnow.com
jatimnow.com
Berita Surabaya
Mengantuk saat Mengemudi di Tol, Ini Penyebab dan Solusinya
Prakiraan Cuaca Surabaya Senin 7 April: Cerah
Anggota DPRD Jatim Ingatkan Warga Agar Tak Sembarangan Merantau ke Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Minggu 6 April: Pagi-Siang Berawan, Sore Cerah
Prakiraan Cuaca Surabaya Sabtu 5 April: Hujan Siang-Sore
Berita Terbaru
Mengantuk saat Mengemudi di Tol, Ini Penyebab dan Solusinya
PASI Kota Madiun Gelar Test Limit Para Atlet, Persiapan Porprov Jatim 2025
Prakiraan Cuaca Surabaya Senin 7 April: Cerah
Sengketa Selesai, Pedagang Pasar Tanah Merah Bangkalan Segera Direlokasi
Polisi Tangkap Kurir di Trenggalek, Produksi Petasan untuk Tradisi Kupatan
Tretan JatimNow
Profil Sofie Imam, Warga Tulungagung Asisten Pelatih Fisik Timnas Dampingi PK
Sosok Afrizal Rahman, Atlet Skateboard Muda Berbakat dari Kota Madiun
Kisah Siswi di Jember Hidup Sendiri, Aktif Modelling hingga jadi Duta Maritim
Kisah Tukang Cukur di Banyuwangi Beri Layanan Gratis bagi Difabel hingga ODGJ
Terpopuler
#1
Warga Payangan Jember Tolak Penyedotan Air Laut untuk Tambak Udang
#2
Perang Dagang Baru, Kebakaran Rumah di Tulungagung, Balik Bareng 2025
#3
30 Hektare Tanaman Padi di Jember Diserang Hama Tikus, Salah Pola Tanam
#4
Anggota DPRD Jatim Ingatkan Warga Agar Tak Sembarangan Merantau ke Surabaya
#5