Begini Penjelasan Kopilot PN yang Mengaku Dilecehkan di RSU dr Soetomo

Minggu, 28 Okt 2018 15:56 WIB
Reporter :
jatimnow.com
Ibu PN, Houria Robyn (kanan) menunjukkan laporan polisi didampingi kuasa hukum Tengku Mochtar Djohansyah.

jatimnow.com - Keluarga PN (23), Kopilot Citilink yang menjadi korban kecelakaan mobil buka suara tentang laporannya ke polisi.

PN terluka akibat mobil sedan yang ditumpanginya menabrak Taman Air Mancur di Surabaya ini mengaku mendapat pelecehan saat dirawat di IRD RSU dr Soetomo, Surabaya.

Akibat mengaku mendapat pelecahan seksual dari salah satu paramedis itulah, saat ini perawatan warga Cilandak, Jakarta itu dipindah ke RS Siloam, Surabaya.  Tengku Mochtar Djohansyah yang ditunjuk sebagai kuasa hukum PN menjelaskan kronologinya. 

Baca juga: Colek Istri Orang di Jalan, 2 Pemuda Jember Berurusan dengan Polisi

Baca Juga:

"Anaknya (PN) masih syok dan belum bisa duduk karena luka-luka yang dideritanya. Apalagi dia habis difoto dalam posisi telanjang," sebut Tengku Mochtar Djohansyah, Kuasa Hukum PN kepada , Minggu (28/10/2018).

Menurutnya, akibat kecelakaan Rabu (24/10/2018) lalu itu, PN menderita patah tulang pinggul dalam dan retak pada tulang rusuk belakang.

"Nah, saat tiba di IRD RSU dr Soetomo, klien kami (PN) langsung di-rontgen. Nah sekitar pukul 03.00, ada 3 tim medis, 2 perempuan, 1 laki-laki mengecek kondisi klien saya," beber Djohan didampingi ibu korban, Houria Robyn.

Baca juga: 2 Mahasiswi Dilecehkan Pekerja Warkop di Ponorogo, Pelaku Diringkus Polisi

Pada saat pemeriksaan, lanjut Djohan, 2 perempuan tim medis keluar dari ruang perawatan, sedangkan 1 pria tim medis berada di ruang perawatan yang hanya bersekat tirai.

\

"Pria tenaga medis itu memaksa melepas pakaian klien saya. Tiga kali klien saya menolak, tapi tetap dipaksa," tegasnya.

Setelah PN telanjang, pria tim medis tadi akhirnya memotret PN yang sudah tidak berbusana dengan alasan untuk keperluan medis.

Menurut Djohan, pria itu memotretnya berulang-ulang melalui kamera depan dan belakang. Saat itu, PN hanya bisa memalingkan wajahnya saat difoto karena kondisinya sedang sakit.

Baca juga: Aktivis di Bangkalan Bentuk Tim Pendampingan Cegah Kekerasan Seksual

"Klien saya baru bercerita pada Jumat (26/10/2018) pagi. Saya sebagai kuasa hukum keluarganya ditunjuk ibunya untuk melapor ke Polrestabes Surabaya. Laporan kami buat pada Sabtu (27/10/2018) pagi," ungkap Djohan.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan juga membenarkan jika pihaknya sudah menerima laporan dugaan pelecehan tersebut dan tengah melakukan penyelidikan.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler