jatimnow.com - Setelah memeriksa sejumlah saksi, polisi menduga kuat bahwa peristiwa pembacokan di Dinoyo, Surabaya bermotif asmara. Sebab, kedua korban disebut-sebut memiliki hubungan khusus.
Dua korban tersebut yaitu Agung Wahyudi (36) warga Bulak Banteng Surabaya dan Mohaiyah (35) warga Desa Trosan, Kokop, Bangkalan, Madura. Agung akhirnya tewas saat perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan Mohaiyah masih di rawat intensif di RSU dr Soetomo.
"Kedua korban awalnya bertemu di sebuah warung kopi di Jalan Majapahit. Sedangkan pelaku menunggu di atas motornya tidak jauh dari warung kopi itu," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Senin (29/10/2018) malam di TKP.
Baca juga: Pria Mabuk di Surabaya Disabet Pedang, Gegera Minta Maaf Malah Dipukul
Dari keterangan sejumlah saksi, lanjut Sudamiran, korban Mohaiyah merupakan karyawan warung kopi tersebut. Sedangkan Agung (korban tewas) sering menemui Mohaiyah untuk mengobrol.
"Kami menduga, peristiwa ini karena motif asmara," tambah Sudamiran.
Saat menyanggong kedua korban, sejumlah saksi melihat pelaku membawa anak kecil, membawa motor matic warna merah. Pelaku membacok kedua korban di Jalan Dhoho. Setelah korban perempuan tumbang, korban laki-laki berlari dan dikejar oleh pelaku.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Tewasnya Remaja dalam Tawuran di Surabaya, Apa Saja?
"Pelaku pergi setelah korban laki-laki sudah luka parah di Jalan Majapahit (depan Universitas Widya Mandala)," ungkap Sudamiran.
Meski di sekitar TKP masih banyak orang dan lalu lintas lumayan ramai, tidak ada satupun warga yang melerai. Sebab, pelaku terus mengacungkan senjata tajam yang dibawanya.
Pembacokan itu sendiri diketahui warga pada Senin (29/10/2018) sekitar pukul 20.20 Wib. Pembacokan terjadi pada saat Jalan Majapahit, Jalan Dhoho dan Jalan Dinoyo masih padat lalu lintas.
Baca juga: Diduga Rebutan Stand, Tangan Pria di Surabaya Nyaris Putus Dibacok Saudara