jatimnow.com - Motif tewasnya seorang remaja berinisial (RM) akibat luka bacok dalam sebuah tawuran mulai terungkap. Polres Pelabuhan Tanjung Perak menjelaskan bila tawuran antarkelompok pemuda di Jembatan Suroboyo, murni balas dendam dan konten media sosial.
"Motifnya balas dendam, karena geng dari ketiga pelaku ini kalah tawuran dengan kelompok korban," kata Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Arief Rizky Wicaksana, Rabu (26/10/2022).
Akibat kalah dalam tawuran itu membuat kelompok dari ketiga pelaku pembacokan ini melancarkan balas dendam.
Selain dendam, Arief mengatakan bahwa tawuran tersebut dilakukan untuk memenuhi konten di media sosial (medsos) Instagram.
"Pengakuannya juga karena gabut atau jenuh. Kemudian tawuran itu dibuat konten di media sosial. Dan ini sering dilakukan," jelasnya.
Baca juga:
Pria Mabuk di Surabaya Disabet Pedang, Gegera Minta Maaf Malah Dipukul
Dalam tawuran itu, Polres Pelabuhan Tanjung Perak telah menangkap tiga pelaku pembacokan. Ketiganya adalah MRS (18), MFA (18), dan AS (16) yang memiliki peran masing-masing.
MRS (18) dan MFA (18) berperan sebagai pembacok, sedangkan AS (16) merupakan otak di balik peristiwa berdarah itu.
"MRS dan MFA menuruti perintah AS, karena ia merupakan ketua geng meski usianya lebih muda. AS juga yang paling berani dalam setiap tawuran," tandas mantan Kanit Resmob Polrestabes Surabaya itu.
Baca juga:
Diduga Rebutan Stand, Tangan Pria di Surabaya Nyaris Putus Dibacok Saudara
Diketahui bahwa para pelaku dan korban ini memiliki nama kelompok masing-masing. Geng korban bernama Team Gukguk, sementara kelompok pelaku bernama Team Wokwok Kacaw.
Kedua geng ini kerap terlibat tawuran. Terakhir, sudah dua kali dalam bulan ini. Namun, yang mengakibatkan korban tewas, terjadi pada Minggu (23/10/2022).