jatimnow.com - Nasib malang dialami Sriyatin (35), warga Desa Mantren, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
Sebab, anaknya yang masih berusia 8 tahun, Arif Nurohim, tewas tertimbun pasir di sungai pada Minggu (4/11/2018) malam.
"Tadi malam memang ada temuan pelajar tewas di sungai, masuk Desa Mantren, Kecamatan Punung," kata Kapolsek Punung, AKP Basuki, Senin (5/11/2018).
Baca juga: Potensi Longsor Susulan di Ngebel Ponorogo, 1 Rumah Diimbau Mengungsi
AKP Basuki mengatakan, ibu korban, Sriyatin mengajak anaknya (korban) mengirim makanan dan minuman untuk warga yang menguras sumur. Setelah itu keduanya kembali pulang.
"Sepintas tak ada kejanggalan pada Arif Nurohim. Sriyatin bahkan dengan tenang meninggalkan ‘si kecil’ di rumah untuk belanja ke Donorejo. Di rumah, korban bersama neneknya, bernama Boinem," tambahnya.
Dari sanalah petaka terjadi. Setelah Sriyatin pergi, korban ternyata mendatangi lagi sumur tadi.
Baca juga: Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Madiun ke Telaga Ngebel Ponorogo
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.00 wib. Di sana ia bermain-main sampai akhirnya tertimbun pasir lalu meninggal.
"Tak ada yang mengetahui peristiwa ini. Neneknya pun sempat dibuat cemas karena sang cucu tak pulang ke rumah hingga sore hari," ujar AKP Basuki.
Dengan bantuan warga setempat, pencarian korban pun dimulai. Sampai kemudian mereka dibuat terkejut karena melihat sebagian tubuh korban tertimbun pasir.
Baca juga: Potensi Longsor Tinggi, PVMBG dan BPBD Ponorogo Pasang LEWS
"Dari hasil pemeriksaan medis oleh Puskesmas Punung tidak ada tanda-tanda kekerasan. Jasad korban kemudian diserahkan ke keluarga," bebernya.
Diduga korban tewas saat bermain pasir di tepi sungai yang kering dan tertimbun longsoran pasir. "Dugaannya seperti itu," pungkasnya.