jatimnow.com - Bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah beberapa bulan lalu, memantik perhatian semua masyarakat di Indonesia.
Termasuk Wahyu Eko Purnomo Aji, biker Vespa asal Lamongan yang berangkat ke lokasi bencana untuk menyumbangkan satu karton mie instan serta tenaganya.
Setelah sebulan bencana tersebut berlalu, bagaimana kabar Wahyu Eko, mahasiswa asal Untag Surabaya itu kini?
Baca juga: Kirim 1 Kardus Mie ke Palu Naik Vespa, Eko Rela Tak Ikut UTS
Saat dihubungi jatimnow.com, Kamis (8/11/2018), mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Program Studi Akuntansi itu, menyatakan jika kini dia beraktifitas seperti biasa.
"Masuk, mas Eko di sini. Assalamualaikum, Alhamdulillah kabar baik," sahut Eko dengan suara lantang.
Dibalik suara sigapnya itu, ternyata Eko sudah kembali beraktivitas kuliah kembali di kampusnya sejak beberapa hari lalu.
Namun, ia bercerita kepulangannya ke Dusun Dermo, Desa Dermo Lemahbang, Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan itu ia malah disambut bak pahlawan oleh warga setempat. Sebab, atas aksi nekatnya itu ia sempat menjadi viral pemberitaan media massa.
"Kurang lebih 20 hari saya di Palu, tapi sesampai di rumah, saya malah disambut sama warga maupun teman-teman kampung. Banyak yang minta diceritain bagaimana kondisi di Palu sana," kata Eko.
Baca juga: Kisah Heroik Eko Berangkat ke Palu Naik Vespa Sumbang 1 Kardus Mie
Selain itu, eko mengaku saat berada di Palu, warga kampungnya juga sering menelpon dan ingin mengadopsi atau merawat anak-anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya. Namun ia tidak bisa menyanggupi karena anak-anak kecil di sana sudah dirawat oleh dinas sosial setempat.
"Ya warga banyak yang merasa kasihan, makanya ada yang ingin mengadopsi, tapi saya tidak bisa menyampaikan itu lah. Karena misi saya cuma menyumbangkan mie instan dan tenaga," ujarnya.
Wahyu Eko menceritakan, selama di sana ia banyak mendapatkan pengalaman baru. Terutama diajak bergabung untuk membagikan makanan pokok dari beberapa lembaga sosial mulai dari tingkat nasional ACT hingga lembaga sosial tingkat internasional.
"Setelah menyumbangkan mie, selain bergabung dengan ACT. Saya juga diajak bergabung lembaga sosial yang didanai yayasan keagamaan Turki untuk membagikan makanan pokok di tempat pengungsian," terangnya.
Baca juga: Terima Kasih Eko, 1 Kardus Mie Sudah Diterima Korban Gempa Palu
Ia mengaku selama pemberangkatan ke Palu hingga pulang ke Jawa Timur dengan menunggangi vespa warna biru muda kesayangannya dan saat menyeberang laut, menggunakan kapal layar secara gratis.
"Alhamdulillah ongkos tidak berkurang karena semuanya gratis, makan pun di sana ikut lembaga sosial dan uang saku Rp300 ribu yang saya punya paling-paling hanya digunakan untuk beli camilan," terangnya.