jatimnow.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menilai wajar kebijakan Partai Demokrat yang membebaskan kadernya untuk memilih calon presiden.
“Itu adalah sebuah sikap yang wajar, karena melihat bagaimana kepemimpinan Pak Jokowi yang merangkul dan menghargai rakyat, sehingga logis jika kemudian semakin banyak yang terpikat, termasuk kader Demokrat,” kata Hasto disela konsolidasi dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) kabupaten/kota se-Jatim, di markas TKD Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jumat (16/11/2018).
Ia menceritakan, anggapan jika ikut mengampanyekan Prabowo Subianto, maka yang terangkat adalah Gerindra. Sedangkan kini Demokrat juga sedang berjuang untuk bisa lolos parliamentary threshold (PT).
“Tadi ada bahasa dari kawan-kawan, istilahnya di sana madesu-masa depan suram. Karena di survei juga terlihat, ketika Gerindra naik, Demokrat melorot. Maka sikap Demokrat wajar, mungkin merasa masa depan suram di kubu Pak Prabowo dan Pak Sandiaga,” kata Hasto.
Dia mengatakan, ada pula kemungkinan para anggota koalisi Prabowo-Sandi yang kurang nyaman dengan narasi-narasi politik yang membangun pesimisme rakyat.
Jika ikut mendukung narasi kampanye yang banyak menimbulkan blunder, partai koalisi takut bakal terkena dampak penurunan elektabilitas.
“Kampanye baru berjalan, mereka sudah tiga kali minta maaf. Kasus hoax Ratna Sarumpaet ketika bangsa kita sedang berduka karena bencana Sulteng, menghina rakyat sendiri dengan kasus wajah Boyolali, lalu tak ada etika ketika berziarah ke makam tokoh besar Nadhlatul Ulama (NU)," katanya.
"Itulah ciri kepemimpinan yang grusa-grusu, penuh pencitraan sehingga ketika ciri aslinya muncul, malah blunder,” jelas Hasto.
Sekjen DPP PDIP ini menambahkan, narasi-narasi poltik yang tidak elok itu adalah politik genderuwo, yang menakut-nakuti rakyat.
“Narasi politik yang tak elok itulah, politik genderuwo, yang membuat masa depan suram,” jelasnya.
Menurut Hasto, kegemaran menebar kebencian dan kebohongan seolah telah menjadi ciri khas kubu kompetitor.
"Pada 2014, tabloid Obor Rakyat yang memfitnah Jokowi juga disebarkan kubu yang sama dengan yang sekarang giat menggencarkan hoax," jelasnya.
Sementara itu, Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menambahkan, berbeda dengan kubu lawan, narasi politik yang dibangun Jokowi adalah dengan merangkul dan membangun optimisme rakyat.
“Kita tekankan bahwa ini bukan perjuangan untuk orang per orang. Bukan untuk Pak Jokowi. Tapi untuk masa depan Indonesia Raya," katanya.
"Maka kita semua merangkul, membangun optimisme untuk giat membangun bangsa, bukan menakut-nakuti rakyat,” tegas mantan Kapolda Jatim ini.
Hasto: Masa Depan Suram di Kubu Prabowo-Sandi
Jumat, 16 Nov 2018 13:02 WIB
Reporter :
Erwin Yohanes, Jajeli Rois
Erwin Yohanes, Jajeli Rois
Berita Terbaru
Ini Pengalihan Arus dan Titik Parkir Pengajian Gus Iqdam di Balai Kota Surabaya
Hari Ini Layanan SIM Cak Bhabin hingga Simling di Surabaya Libur
Modus Karyawan Toko Sepeda Listrik di Kota Malang Curi Baterai Ratusan Juta
Jadwal Gus Iqdam, Plt Bupati Sidoarjo, Rumah Dinas Gus Muhdlor
Bawa Misi Keberlanjutan SIG, SBI Sukses Percepat Pembangunan Desa
Tretan JatimNow
Titik Indrawati Sukses Berbisnis karena Ingin Angkat Derajat Keluarga
Kisah Nadya Andini, Mahasiswa Tunarungu ITS Lulus Cumlaude
Duo Kembar At Thobib dari Gresik Sukses Lolos SNBP Unair
Vinanda Prameswati, Sosok Milenial yang Diusung Golkar di Pilwali Kediri 2024
Terpopuler
#1
Jadwal Pengajian Gus Iqdam Tanggal 8-10 Mei 2024, Cek Lokasinya
#2
Plt Bupati Sidoarjo Tanggapi Penahanan Gus Muhdlor oleh KPK
#3
Suasana Rumdin dan Bumi Sholawat Setelah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ditahan KPK
#4
Anggota Polresta Sidoarjo bersama Warga Hindu Gelar Ibadah Suci Tilem
#5