jatimnow.com - Masyarakat Kabupaten Tulungagung, menggelar Grebek Bhineka Tunggal Ika.
Mereka melakukan arak-arakan berbagai macam kesenian, dari lapangan Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, menuju area komplek Candi Gayatri, yang berjarak 500 meter.
Candi Gayatri sendiri merupakan tempat pendharmaan, abu jenazah ratu Gayatri, yang merupakan nenek dari Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit.
Sukriston, salah seorang tokoh masyarakat yang ikut dalam kegiatan ini mengatakan, Grebek Bhineka Tunggal Ika ini digelar setiap tahun.
Melalui acara tersebut mereka memperlihatkan bahwa konsep persatuan dan kesatuan bangsa masih kuat bagi masyarakat Tulungagung. Terlebih di lokasi ini abu jenazah Ratu Gayatri sempat disemayamkan.
"Ratu Gayatri merupakan sosok perempuan yang cerdas, dan juga pencetus konsep Bhineka Tunggal Ika," ujarnya, Selasa (20/11/2018)
Pesan Kebhinekaan kental ditunjukkan dalam acara ini. Selain beragam kesenian ditampilkan, mereka yang terlibat dalam acara tersebut merupakan lintas kepercayaan.
Melalui Grebek Bhineka Tunggal Ika ini mereka berharap kesatuan dan persatuan bangsa akan selalu terjaga.
Baca juga: Kakak Adik asal Kuningan Tertangkap Curi Pikap di Tulungagung, Beraksi 18 Kali
Terlebih memasuki tahun politik 2019 mendatang, masyarakat diharapkan tidak terpecah dan saling menghargai satu sama lain.
"Meskipun berbeda pilihan kita, tapi kita harus tetap ingat Bhineka Tunggal Ika," tuturnya.
Candi Gayatri ini ditemukan kembali oleh masyarakat pada tahun 1914. Dari hasil penelitian para ahli diketahui bahwa Ratu Gayatri merupakan salah satu putri Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari, yang diperistri oleh Raden wijaya dari Kerajaan Majapahit.
Selama hidupnya Gayatri terkenal sebagai pendeta wanita Budha, dengan gelar Rajapadni.
Baca juga: Plengsengan Penahan Jalan di Tulungagung Ambrol, Baru Setahun Dibangun