SURABAYA:: jatimnow.com - Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan bahwa situasi 38 Kota dan kabupaten di Jawa Timur selama Tahun 2017 aman.
Meski beragam kegiatan besar di Jawa Timur bisa terlaksana dengan lancar. Misalnya aksi buruh Mayday hingga penyelenggaraan sepak bola berjalan mulus tanpa insiden menonjol.
"Aman dan kondusif, tidak ada kerusuhan atau konflik sosial, SARA (suku, agama, ras dan antar golongan)," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di saat Analisa dan Evaluasi Kamtibmas akhir tahun 2017 di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (29/12/2017).
Baca juga: Saat Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Terima Penghargaan dari Polri
Dalam jumpa pers yang juga dihadiri Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, kapolda menjelaskan bahwa meski situasi secara umum aman namun masih ada tindak kejahatan.
"Kejahatan itu tidak bisa hilang, di dalam kamar saja bisa terjadi tindak kejahatan kok," kata Irjen Pol Machfud Arifin.
Meski begitu, Irjen Pol Machfud Arifin memastikan setiap tidak kejahatan di Jawa Timur terungkap. Ia mencontohkan sejumlah kasus pembunuhan sudah terungkap.
"Pembunuhan istri kades Gresik yang dibuang di Mojokerto, pembunuhan driver taksi online serta yang lain terungkap semua," jelasnya.
Baca juga: Prakarsai Tour de Panderman 2024, Polda Jatim Sabet Rekor Muri
Dan baru-baru ini terjadi pembunuhan di Sampang Madura yang tengah dalam pengusutan. Tim Polda Jatim akan mengungkap tabir pembununan itu.
"Saya perintahkan Jatanras ke Sampang untuk mengungkapnya," katanya.
Saat ini kapolda tengah fokus kepada pengamanan pilkada serentak di Jawa Timur pada 2018 mendatang. Polda menggandeng TNI untuk bersama-sama menciptakan Jawa Timur tetap kondusif.
Baca juga: Polresta Sidoarjo Panen Penghargaan dari Kapolda Jatim
"Ada teman yang bertanya, kenapa Jawa Timur kok relatif aman sekali. Padahal, ada pemilihan kepala daerah 18 kabupaten dan kota serta pemilihan gubernur. Ini semua berkat kerjasama semua pihak, TNI-Polri, masyarakat, yang menghendaki rasa aman," tegasnya.
Namun di balik rasa amannya Jawa Timur, kapolda prihatin dengan jumlah kecelakaan yang masih tinggi, seperti halnya kasus narkoba.
"Kecelakaan itu kejadiannya hanya satu kendaraan, tetapi penumpangnya kan ada. Demikian pula narkoba, kasusnya satu tapi tersangkanya banyak, bisa tiga," jelas dia.
(redaksi)