jatimnow.com - Surabaya masuk dalam 10 besar sebagai Kota Toleran dari Setara Institute. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkap rahasia dibalik pencapaian Kota Surabaya tersebut.
Tri Rismaharini mengatakan, tingginya indeks toleransi di Surabaya salah satunya karena perhatian khusus Pemkot Surabaya dalam membangun taman-taman yang indah. Menurutnya, membangun taman yang indah sama dengan membangun toleransi bagi warga.
"Sebetulnya itu tujuanku membangun taman itu. Untuk tempat toleransi," ujar Risma-sapaan akrab Tri Rismaharini, di ruang kerjanya, Selasa (11/12/2018).
Baca juga: Ditemukan Bunker Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, Isinya Mengejutkan!
Risma menambahkan, taman-taman di Surabaya digunakan sebagai fasilitas umum dan ruang publik bertemunya berbagai kalangan. Selain memiliki akses masuk yang mudah dan gratis, taman yang ada di Surabaya memungkinkan berbagai kelas sosial untuk bertemu.
"Jadi ketemu yang tua, balita, remaja. Karena kita kasih free wifi juga. Karena bersih dan indah yang kaya juga datang karena gak malu datang ke taman. Kemudian yang miskin juga gak perlu harus membayar," jelasnya.
Usaha Pemkot untuk memperindah taman, membuat antusiasme masyarakat yang akan datang sehingga membuat toleransi meningkat.
Baca juga: Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap
"Kalau taman kondisinya jelek, kotor, itu orang kaya gak mau datang. Tapi begitu taman bagus, semua mau datang. Mulai yang hitam sampai putih. Yang kaya sampai miskin itu datang," sambung Risma.
Di Surabaya sendiri saat ini sudah terdapat 472 taman. Jumlah itu, tidak mengurangi niat wali kota perempuan pertama di Surabaya ini untuk menambahnya lagi.
"Mimpimya banyak sekali taman. Ini lagi kita tambah terus. Sampai pinggiran Gunung Anyar sana, kita lagi siapkan 4 hektare," pungkas Risma.
Baca juga: Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf
Dari data yang ada, Surabaya masuk dalam 10 besar Indeks Kota Toleran 2018 oleh Setara Institute bersama 9 kota lain di Indonesia, diantaranya Singkawang, Salatiga, Pematang Siantar, Manado, Ambon, Bekasi, Kupang, Tomohon dan Binjai.