Pixel Code jatimnow.com

Sempat Ateis, Warga Singapura ini Akhirnya Masuk Islam di Surabaya

Peristiwa Kamis, 13 Des 2018 11:43 WIB
Wang Yachao saat proses menjadi Mualaf di Masjid Al Akbar Surabaya
Wang Yachao saat proses menjadi Mualaf di Masjid Al Akbar Surabaya

jatimnow.com - Wang Yachao, seorang Warga Negara (WN) Singapura memutuskan memeluk Islam di Surabaya. Ikrar tersebut dilakukan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya pada Rabu (12/12/2018) kemarin.

Wang Yachao (27), perempuan kelahiran China ini mengaku jika dulunya ia adalah seorang ateis yang tidak percaya dengan adanya tuhan di dunia ini. Namun keyakinannya tersebut berubah setelah bertemu dengan seorang pria yang mampu membuatnya cinta dengan agama Islam dan memeluknya.

Helmy, Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya mengatakan, pihaknya bersyukur atas beralihnya kepercayaan Wang Yachao dari atheis menjadi Islam. Helmy mengaku, pihaknya akan siap mendampingi Yachao dalam belajar agama Islam.

Sementara itu, Yachao mengatakan bahwa di kampung halamannya di negeri tirai bambu (China) banyak orang-orang yang beragama muslim. Namun, meski berbeda kepercayaan masyarakat di tempatnya lahir sangat menghargai perbedaan.

Yachao menyebutkan, walaupun berbeda kepercayaan tetapi bisa hidup rukun, tentram dan damai. Ia juga mengakui meskipun dirinya tidak percaya akan adanya Tuhan, namun dirinya tetap menghormati agama Islam dan agama lainnya.

"Kami hidup bersama-sama dalam bingkai kedamaian dan kerukunan antar sesama manusia," ujar Yachao saat ditemui setelah mengikuti pembinaan mualaf di Masjid Nasional Al Akbar.

Yachao menceritakan, perjalanannya menuju ikrar di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya berawal dari pertemuannya dengan seorang pria yang saat ini akan menjadi imamnnya.

"Saya bertemu dengannya di Batam Indonesia. Dari sinilah saya banyak tahu dan belajar tentang Islam," akunya.

Tidak hanya itu, lanjut Yachao, sang kekasih juga mengajarkan kebudayaan Islam. Setelah memahami secara bertahap ia mulai ikut berpuasa pada bulan Ramadhan. Ia juga mengatakan bahwa kemauannya untuk memeluk Islam bukan karena adanya paksaan dari sang kekasih.

"Saya sadar bahwa agama Islam itu mengajarkan segala hal. Saya sudah dewasa untuk memutuskan segala hal yang menyangkut diri saya, memeluk Islam adalah kesadaran bagi saya. Semoga dengan ini saya banyak belajar tentang Islam," pungkasnya.