Pixel Code jatimnow.com

Wali Kota Minta Kesehatan Bayi Tanpa Lubang Anus Dipantau

Peristiwa Kamis, 12 Des 2019 14:51 WIB
Wali Kota Mojokerto, Ika Pupsitasari kunjungi bayi Naufal di rumahnya
Wali Kota Mojokerto, Ika Pupsitasari kunjungi bayi Naufal di rumahnya

jatimnow.com - Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menengok bayi Naufal Aditya Putra yang mengalami kelainan karena tidak memiliki anus atau Atresia Ani.

Anak pertama dari Risky Junianto dan Nanik Mariyati ini belum mempunyai BPJS kesehatan dan juga belum menjadi penerima bantuan iuran daerah (PBID) di program Universal Health Coverage (UHC) Pemerintah kota (Pemkot) Mojokerto.

Baca juga:  

Ika Puspitasari atau yang kerap disapa Ning Ita mengatakan, pihaknya belum bisa memasukkan Naufal menjadi peserta PBID di program UHC karena terbentur dengan peraturan.

"Karena baru sebulan pindah ke Kota Mojokerto, sehingga tidak memungkinkan mendapat BPJS kesehatan secara PBID. Aturan Perwali (Peraturan Wali Kota Mojokerto) menyebut minimal satu tahun warga kota bisa mengakses PBID," katanya ketika mengunjungi keluarga Naufal di rumahnya, Kamis (12/12/2019).

Adik kandung mantan Bupati Mojokerto ini memberikan solusi agar keluarga Naufal mendaftar BPJS kesehatan mandiri kelas 3. Bahkan dia berjanji akan membayar iuran BPJS kesehatan keluarga Naufal selama satu tahun.

"Setelah satu tahun bisa didaftarkan jadi PBID. Semoga operasi kedua nanti, Naufal sudah bisa menggunakan BPJS kesehatan agar biayanya bisa dibiayai," jelasnya.

Ning Ita juga memerintahkan petugas Puskesmas Kedundung agar terus memantau kesehatan Naufal dan memberikan tali asih senilai Rp 2,5 juta.

"Melihat kondisi bayinya sudah luar biasa sehat, satu bulan berat badannya naik 9 ons ini menunjukkan progres yang bagus pasca dilakukan operasi yang pertama

"Saya lihat bayinya luar biasa sehat, sebulan beratnya naik 9 ons," tandasnya.

Naufal lahir dengan bantuan seorang bidan di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Rabu (6/11/2019) lalu.

Naufal dibawa ke RSU Dr Soetomo Jumat (8/11) menjalani operasi pembuatan lubang untuk bisa buang air besar sementara. Ia kini memakai kantong kolostomi atau plastik untuk pembuangan kotoran sementara.

Orang tua Naufal terlilit hutang untuk membayar biaya operasi pembuatan lubang di perut bagian kiri di RSU dr Soetomo Surabaya senilai Rp 13 juta.

Saat ini Risky dan Nanik harus membayar Rp 18 juta kepada pemberi hutang tersebut pada 22 Desember nanti. 

Bayi malang itu akan dioperasi kembali jika usianya sudah berumur 6 bulan untuk pembuatan lubang anus permanen. Kedua orang tua Naufal, harus mempersiapkan uang untuk membiayai operasi nanti.

Sedangkan ayah Naufal bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak mesti dari Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta setiap bulan.