Pixel Code jatimnow.com

Perpustakaan UIN KHAS Jember Pelopori Latihan Kelola Berbasis Pesantren

Wiyata 5 jam yang lalu
Foto : Perpustakaan UIN KHAS Jember pelopori pelatihan pengelolaan berbasis pesantren (Humas UIN KHAS Jember/jatimnow.com)
Foto : Perpustakaan UIN KHAS Jember pelopori pelatihan pengelolaan berbasis pesantren (Humas UIN KHAS Jember/jatimnow.com)

jatimnow.com- Pertama kali di Indonesia, perpustakaan UIN KHAS Jember menjadi pelopor pelatihan pengelolaan perpustakaan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) berbasis pesantren Se-Jawa Timur.

Pelatihan ini digelar dalam rangkaian kegiatan Santri on Campus dan peringatan Hari Santri Nasional 2025. Fokus dalam pelatihan ini adalah penguatan literasi, pelestarian manuskrip kuno dan transformasi digital perpustakaan pesantren.

Kegiatan pelatihan yang berlangsung 3 hari ini di Aula Perpustakaan UIN KHAS Jember diikuti 53 peserta perwakilan pesantren diantaranya, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan dan Surabaya.

Ketua Panitia Kegiatan, Ahmad Sirajuddin, menyampaikan, pelatihan ini berangkat dari keprihatinan terhadap banyaknya kitab turots dan manuskrip tua di pesantren yang mulai rusak dimakan usia.

“Melalui pelatihan, kami berupaya mendorong pesantren agar mampu mendigitalisasi dan merawat khazanah keilmuan Islam. Semangatnya kami ambil dari Bayt al-Hikmah, simbol kejayaan literasi Islam di masa Harun ar-Rasyid,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).

Sedangkan Kepala Biro AUPK UIN KHAS Jember, Dr. H. Nawawi menyampaikan apresiasi atas langkah progresif UPT Perpustakaan UIN KHAS Jember. Pesantren bukan elemen pelengkap pembangunan, melainkan ikon kebangsaan. Pesantren punya tiga ikon berbangsa dan bernegara.

"Pertama sebagai basis perjuangan kemerdekaan, kedua benteng moral kebangsaan, dan ketiga berperan penting dalam menunjang khazanah keilmuan,” sebutnya.

Adapun narasumber di pelatihan ini, Dosen sekaligus pemerhati manuskip Islam, Fiqru Mafar, Pendiri Rumah Literasi Indonesia, Ns. Tunggul Harwanto, Filmaker Pesantren Yusrizal Nivwaril Huda dan sebagainya.

Para peserta mendapatkan materi komprehensif tentang digitalisasi koleksi pesantren, pengelolaan perpustakaan digital, wirausaha sosial literasi, dan lokakarya konten perfilman pesantren.

Salah satu peserta, Muhammad Romli dari Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat.

"Acara ini membangun kesadaran pentingnya menjaga tradisi tulis ulama dan memperkenalkan pesantren melalui media kreatif yang edukatif,” ungkapnya.

Sementara, Kepala UPT Perpustakaan UIN KHAS Jember, Hafidz menambahkan, kegiatan ini menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan pesantren dalam pengelolaan literasi Islam berbasis digital.

“Transformasi digital di pesantren bukan sekadar pilihan, tetapi keniscayaan. Kami ingin menjadikan perpustakaan pesantren sebagai pusat literasi Islam yang berdaya saing global,” pungkasnya.

 

https://jatimnow.com/po-content/uploads/advetorial/hari-santri-nasional-jatimnow.webp