SPPG Polres Tulungagung Menjadi Rujukan Magang Dari Daerah Lain
Peristiwa 4 jam yang lalujatimnow.com-Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Tulungagung menjadi rujukan dan tempat magang bagi SPPG dari luar daerah. Terdapat calon petugas dari SPPG lain yang magang di tempat tersebut. Mereka mempelajari pengelolaan dan manajemen dari SPPG yang sudah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Wakapolres Tulungagung, Kompol Arie Taufan Budiman, mengungkapkan sudah ada beberapa SPPG luar daerah yang datang belajar ke SPPG Polres Tulungagung. Salah satunya SPPG Polres Blitar. Para relawan SPPG Polres Blitar beberapa waktu lalu magang di SPPG Polres Tulungagung.
”Saat ini memang dipercaya dari berbagai pihak untuk belajar. Termasuk menjadi tempat magang dan bahkan beberapa waktu lalu dari Jepang juga datang mengecek soal gizi,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).
Arie Taufan mengatakan SPPG Polres Tulungagung mendapat SLHS pertama di Tulungagung karena sudah layak. Layak kebersihan dari aspek bangunan, proses pemasakan sampai pembuangan limbah akhir.
”SLHS merupakan sertifikat kelayakan yang memastikan bahwa tempat pengolahan makanan memiliki sanitasi lingkungan yang baik, peralatan bersih, penyimpanan bahan yang aman, proses pengolahan yang higienis, serta jaminan kesehatan tenaga kerja,” tuturnya.
Saat ini SPPG Polres Tulungagung menyasar 3.800 penerima manfaat. Mereka terdiri dari 23 kategori mulai siswa PAUD, TK, SD sampai SMA/SMK, selain juga ibu hamil, ibu menyusui dan anak Balita.
”Di SPPG Polres Tulungagung ada 49 relawan. Relawan yang membantu Kepala SPPG itu di antaranya dari ibu Bhayangkari, istri PNS Polri serta warga sekitar. Jadi sangat berguna bagi kesejahteraan ekonomi warga,” ucapnya.
Sementara itu, Kabaglog Polres Tulungagung, Kompol Siswanto menambahkan di SPPG Polres Tulungagung tidak hanya memberlakukan standar dari Badan Gizi Nasional (BGN) dalam program Makan Bergizi Gratis. Tetapi mereka juga melakukan standar dari Polri sendiri. Seperti uji laboratorium untuk makanan yang disajikan dalam MBG.
”Untuk memastikan pengawasan kualitas dilakukan secara ketat melalui Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) serta ahli gizi. Setiap hari, seluruh menu yang diproduksi SPPG Polres Tulungagung diuji menggunakan metode laboratorium dan organoleptic. Alat uji atau tes untuk memeriksa makanan itu relatif mahal. Satu kit itu harganya ada yang mencapai Rp15 juta,” pungkasnya.