Penyebab Amblesnya Raya Gubeng? Gubernur Soekarwo: Tidak Boleh Asumsi

Rabu, 19 Des 2018 12:35 WIB
Reporter :
Sandhi Nurhartanto
Foto: Fulki Fuhan

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta semua pihak untuk menahan diri tidak mengeluarkan pernyataan penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya yang terjadi pada pukul 21.30 Wib, Selasa (18/12/2018).

"Amblesnya jalan ini adalah permasalahan teknis. Dan harus satu pintu, tidak boleh asumsi, apalagi menyatakan persepsi masing-masing," kata Soekarwo saat meninjau lokasi, Rabu (19/12/2018).

Menurut Soekarwo, pihak atau tim yang berkompeten untuk menyatakan harus berasal dari tim yang terdiri dari geologi, polisi dan badan-badan lainnya.

Baca juga: Perbaikan Jalan Bandung yang Ambles di Kota Malang Usai, Kendaraan Bisa Lewat

"Ini masih menunggu tim ahli yang didatangkan untuk menganalisa karena kita harus teliti dan profesional. Harus ada standart dan menunggu rekomendasi untuk operasionalnya," urainya.

Seperti diketahui, area Jalan Raya Gubeng ambles membentuk jurang yang berada di sekitar lokasi proyek perluasan RS Siloam. Kedalaman dari amblesnya jalan tersebut cukup lebar.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyebut jalan ambles jalan tersebut disebabkan proyek pelebaran parkir RS Siloam.

Baca juga: Jalan Ambrol di Jalan Bandung Kota Malang, Apa Penyebabnya?

"Gedung (proyek pembangunan) yang ada di sebelah kiri saya ini. Jadi itu karena pondasinya mungkin," ujar Whisnu kepada wartawan saat berada di lokasi jalan ambles, Rabu (19/12/2018) dini hari.

\

Whisnu menyebut bahwa Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pekerjaan Umum telah mengingatkan kepada pelaksana proyek tersebut terkait konstruksi pembangunan yang mengancam ketahanan Jalan Raya Gubeng.

"Dari awal dia (pemilik) sudah diingatkan oleh PU (Dinas PU) juga, Karena kondisi bariernya untuk di jalan itu tidak kuat. Dan dia ketarik, ambrol. Makanya itu ada putusan pondasi," tambah Whisnu.

Baca juga: Jalur Ponorogo-Pacitan Ambles Kian Parah, Tersisa Seperempat Lebar Jalan

Whisnu menjelaskan bahwa pondasi proyek tersebut mempengaruhi kondisi jalan. Patahan pondasi akhirnya menarik badan jalan ke dalam dan menyebabkan jalan ambles.

"Karena kondisi bariernya untuk jalan itu tidak kuat menahan, akhirnya ketarik ambrol. Putusan pondasi bangunan itu akhirnya menarik jalan ke dalam," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler