jatimnow.com - Menjamurnya gedung tinggi di Kota Blitar yang diyakini akibat meningkatnya perekonomian warga, tidak diimbangi dengan ketersediaan sarana dan prasarana keselamatan yang memadai, ketersediaan alat pemadam kebakaran.
Hingga saat ini, Pemerintah Kota Blitar hanya memiliki 5 unit mobil pemadam kebakaran (PMK) baik berukuran besar maupun kecil. Selain itu, ke lima mobil PMK yang dimiliki, hanya mampu menjangkau bangunan lantai 2 saja.
"Kalau armada PMK memang kurang ya. Berkaca pada musibah Pasar Legi, armada kita perlu kita tambah. Kita masih bicarakan itu," kata Wakil Walikota Blitar Santoso, Selasa (27/03/2018).
Ke lima mobil PMK yang dimiliki Pemkot Blitar tak mampu menjangkau gedung yang melebihi 2 lantai. Kebutuhan mobil yang mampu menjangkau gedung sangat mendesak.
Terhitung ada beberapa bangunan yang lebih dari 2 lantai. Diantaranya bangunan rusunawa di Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo dan Blitar Town Square yang saat ini dalam proses pembangunan.
"Kalau kuantitas mungkin sudah lumayan lah. Tapi kalau kualitas memang itu yang sedang kita pikirkan untuk yang lebih representatif. Yang penting skill dari personil harus ditingkatkan, untuk memaksimalkan yang ada," terang Santoso.
Ia meminta UPT Pemadam Kebakaran untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat upaya pencegahan terjadinya kebakaran.
Selain itu, upaya pengecekan tabung pemadam api ringan (apar) secara berkala wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya musibah kebakaran.
"Terutama yang dikelilingi masyarakat padat penduduk. Rusunawa itu harus sering disimulasikan biar skill warganya meningkat," imbuhnya.
Reporter: Glorian
Editor: Erwin Yohanes