jatimnow.com - PDI Perjuangan ikut bicara polemik antara Bupati Trenggalek Emil Dardak dan wakilnya, M Nur Arifin atau Cak Ipin.
PDI Perjuangan merupakan salah satu partai pengusung pasangan Emil Dardak-M Nur Arifin pada Pilkada Trenggalek 2015.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan, Bambang Dwi Hartono meminta tidak ada politisasi.
Baca juga: 135 Petugas Gabungan Cari 6 Korban Longsor di Trenggalek, Hadapi Medan Sulit
"Sopo sing wis kebelet (siapa yang sudah tidak tahan)," kata Bambang DH.
Bambang DH menilai jika ada penyataan yang ke arah untuk menjatuhkan Wabup M Nur Arifin patut dicurigai.
"Siapa yang menyuarakan? Kebelet?" kata Bambang DH, Senin (21/1/2019).
Cak Ipin disebut membolos dari tugasnya tanpa izin. Di media, Bupati Emil mengamini itu.
Pemberitaan kedua pengurus GP Ansor Jatim yang ditangkap publik sedang 'gegeran' itu pun mengundang keprihatinan.
Baca juga: Longsor Terjang Pemukiman Warga di Trenggalek, 6 Dilaporkan Hilang
"Ya perlu dibicarakan lah. Mungkin ada yang kurang pas lah. Apa yang kurang pas kan mereka berdua yang tahu," kata Ketua PW Ansor Jatim M Abid Umar atau Gus Abid, Senin (21/1/2019).
Gus Abid kembali mengatakan, ketika polemik tersebut muncul di publik, maka masyarakat menilai kedua pemimpin itu ada permasalahan.
"Padahal menjadi pemimpin harus bisa memberikan contoh lah untuk tidak bermasalah dan muncul di masyarakat luar," katanya sambil menambahkan, Bupati Emil sebenarnya bisa menghubungi atau telepon ke wakilnya.
Ia juga menyayangkan kabar Cak Ipin yang dilaporkan ke Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau Pakde Karwo.
Baca juga: Sempat Terkendala Visa, Wabup Trenggalek Akhirnya Berangkat ke Tanah Suci
"Saya rasa pelaporan ke pakde (gubernur) juga terburu-buru lah. Harusnya kan kita ke depankan tabayun dulu," tuturnya.
Bupati Emil saat ini menanti hari pelantikan sebagai Wakil Gubernur Jatim mendampingi Gubernur Khofifah Indar Parawansa.