jatimnow.com - Derasnya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan diprediksi BPBD akan berlangsung hingga Maret 2019 mendatang. Pada tahun 2018 lalu, puncak musim hujan terjadi di bulan Mei-Juni.
"Prediksi puncak hujan 2019 ini, pada Februari sekarang dan Maret. Oleh karenanya, kami menghimbau semua masyarakat untuk waspada," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bhakti Jati Permana, Rabu (13/2/2019).
Menurutnya, intensitas hujan ekstrim diperkirakan hanya turun sampai bulan Februari. Untuk bulan Maret, intensitas hujan mulai berangsur menurun, tidak sederas seperti bulan Maret pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Tim Pemeliharaan Banjir Kanal Lamongan Susuri Gorong-gorong Kali Dapur
"Informasi ini akan kami update per 10 hari, berdasarkan data dari BMKG," tambahnya.
Untuk datangnya musim pancaroba, Bhakti memperkirakan terjadi di bulan April dan bulan Mei sudah memasuki awal musim kemarau.
Baca juga: 2 Jam Diguyur Hujan, Kota Kediri Terendam Banjir
"Tapi mudah-mudahan, tidak ada fenomena alam seperti badai el nino. Sehingga tidak merubah perkiraan puncak musim hujan, pancaroba dan awal musim kemarau," ungkapnya.
Pada Selasa (12/2) kemarin malam hingga pagi tadi, sembilan desa yang berada di Kecamatan Rejoso, Grati dan Winongan terendam banjir karena luapan dua sungai besar, yakni sungai Winong dan sungai Rejoso yang diakibatkan tingginya intensitas curah hujan.
"Untuk penanganannya, yang pasti kita stand by peralatan dan personil. Kalau bantuan sifatnya penyelamatan, pertolongan dan evakuasi, sudah kita lakukan. Termasuk penambahan bantuan logistik beras dan mie instan," pungkasnya.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan