Penyeberangan Sungai Penghubung Blitar-Tulungagung Diminta Tutup

Jumat, 08 Mar 2019 11:28 WIB
Reporter :
CF Glorian
Aktivitas penyeberangan sungai penghubung Blitar-Tulungagung diminta tutup sementara

jatimnow.com - Debit air Kali Brantas di wilayah Srengat, Kabupaten Blitar tercatat terus meningkat. Mengantisipasi kecelakaan di sungai tersebut, Pemkab Blitar meminta pemilik jasa penyeberangan sungai menggunakan perahu apung atau tambangan menghentikan aktivitasnya untuk sementara.

Permintaan itu disampaikan Pemkab Blitar setelah mengecek lokasi penyeberangan tambangan di Kecamatan Srengat tersebut pada Jumat (08/03/2019).

"Kalau debit air sedang tinggi, kami minta pemilik penyeberangan untuk berhenti sementara. Tadi kami cek dan dari hasil dokumentasi kami, aliran deras dan dermaganya juga tenggelam," kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Blitar, Toha Mashuri.

Baca juga: Polisi Pengguna Sabu di Tulungagung jadi Tersangka, Ini Awal Mula Kasus Terungkap

Penutupan sementara itu, kata Toha dikeluarkan untuk menghindari peristiwa mobil masuk sungai di sisi Tulungagung beberapa waktu lalu, kembali terjadi.

Baca juga: Ratusan Penari di Tulungagung Meriahkan Perayaan Hari Tari Sedunia

"Kalau air naik pasti airnya keruh dan ini akan menyulitkan warga maupun penyeberang. Bingung nanti mana yang mau dipijak. Kalau salah langkah bagaimana," tambah Toha.

\

Berdasarkan data yang dimiliki Dishub, perahu penyeberangan sungai di Kabupaten Blitar ada 16 titik. Jumlah itu hampir terpusat di Kecamatan Srengat dan Kecamatan Wonodadi. Ini karena penyeberangan sungai dipakai masyarakat untuk menyeberang dari dan menuju Tulungagung.

Baca juga: Identitas 11 Tokoh yang Mendaftar Bacabup di PDIP Tulungagung, 4 PNS

Menurut Toha, potensi kecelakaan penyeberangan sangat tinggi terutama bila debit sungai mulai deras dan meninggi. Hal ini karena tingkat pengamanan penyeberangan yang disediakan cenderung minim.

"Masyarakat pun kami minta untuk tidak memaksakan penyeberang. Pemilik Kapal kasihan ada warga ingin menyeberang, sementara masyarakat juga ngotot. Makanya kami minta untuk tidak memaksa," tandasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Blitar

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler