Begini Cerita Pelarian Kurir Sabu Jaringan Malaysia yang Ditembak Mati

Senin, 11 Mar 2019 15:24 WIB
Reporter :
Arry Saputra
Barang bukti kurir narkoba yang ditembak mati dibeber di RS Bhayangkara di Surabaya

jatimnow.com - Sebelum ditembak mati polisi, Yoyok Supriyanto, kurir sabu 5 kg dari Malaysia ke Indonesia itu ternyata memiliki jaringan yang cukup licin seperti belut. Ditresnarkoba Polda Jatim bahkan sering dikelabui pria 36 tahun asal Sidoarjo tersebut.

Namun, Minggu (10/3/2019) sekitar pukul 22.30 Wib kemarin, menjadi hari terakhir Yoyok menghembuskan nafasnya. Sebab, timah panas yang dilesatkan Tim Ditresnarkoba Polda Jatim membuat nyawanya melayang.

"Dia (Yoyok) kami ringkus di sebuah SPBU di Kebomas Gresik setelah pemantauan sekitar sepekan," terang Wadirresnarkoba Polda Jatim AKBP Teddy Suhendiawan Syarif, Senin (11/3/2019).

Baca juga: Sindikat Pencuri Kabel Telkom asal Lampung Dibekuk, 1 Pelaku Tertembak Mati

Saat ditangkap, Yoyok terbukti membawa sabu seberat 5 kg yang diambilnya seorang bandar berinisial KIM di Jakarta melalui jalur darat dan yang akan diserahkan kepada seseorang bernama Evo di Stasiun Gubeng Surabaya.

Baca juga:  Polda Jatim Tembak Mati Kurir Sabu Jaringan Malaysia

"Kami kemudian mengeler tersangka ke Stasiun Gubeng dengan harapan dapat meringkus si penerima sabu," beber Teddy.

Baca juga: Prajurit TNI Tembak Mati Dua Teroris Anggota MIT Poso

Namun, setelah sampai di Stasiun Gubeng, Evo yang dimaksud tersangka ternyata tidak menampakkan batang hidungnya. Tersangka Yoyok kembali diinterogasi di lapangan dan mengaku sabu 5 kg itu diarahkan agar dikirim ke Bangkalan, Madura, karena posisi Evo sudah di sana.

\

"Sabu itu diminta dikirim ke Dusun Sendanglauk, Kecamatan Labang, Bangkalan, Madura," tambah Teddy.

Yoyok kembali dikeler ke alamat di Madura tersebut. Setibanya di lokasi atau sekitar pukul 22.30 Wib, Minggu (10/3/2019), Evo tidak kunjung datang dan polisi memutuskan untuk menunggu Evo sampai kelihatan.

Baca juga: Video: Bandar Narkoba Tewas Ditembak Polisi

Ternyata, saat mendapat kesempatan, Yoyok kabur dan melawan polisi dengan cara menendang. Kejar-kejaran sempat terjadi dengan beberapa kali tembakan peringatan dari polisi. Karena tidak menggubris tembakan peringatan itu, Yoyok akhirnya diterjang tiga peluru tajam ditubuhnya.

"Pelaku langsung kami bawa ke rumah sakit terdekat di Bangkalan tapi dinyatakan meninggal dunia. Kemudian jenazahnya kami bawa ke RS Bhayangkara di Surabaya," sambung Teddy.

Dari tangan Yoyok, selain sabu seberat 5 kg yang terdiri dari 5 bungkus plastik, Ditresnarkoba Polda Jatim juga menyita sebuah ponsel, koper, tiket bus, uang tunai Rp 2.350.000,- serta identitas berupa KTP atas Yoyok.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler