jatimnow.com – Program Tabungan Garda Ampuh (Gerakan Angkat Anak Muda Putus Sekolah) untuk 2.800 anak rentan putus sekolah digelar oleh Pemkab Banyuwangi. Masing-masing anak mendapat tabungan Rp 1 juta.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan program Garda Ampuh telah memasuki tahun keempat pelaksanaan.
"Untuk pelajar kurang mampu, biaya sekolah kan sudah di-cover lewat APBN dan APBD. Namun, kadang siswa terkendala masalah perlengkapan sekolah, seperti beli sepatu, buku, tas, maupun sepeda. Tabungan ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan semacam ini, sehingga mereka bersemangat bersekolah," kata Anas, Rabu (13/3/2019).
Baca juga: Pulau Gili Labak Surga Wisata Madura yang Tak Punya Sekolah
"Beasiswa ini tidak diberikan secara tunai kepada tiap anak, melainkan dalam bentuk tabungan. Selain mengenalkan dunia perbankan, ini juga untuk mengontrol pencairannya yang harus sepengetahuan guru. Sehingga tidak bisa misalnya digunakan untuk beli pulsa," imbuh Anas.
Program tabungan itu, sambung Anas, saling melengkapi dengan berbagai program untuk pelajar kurang mampu lainnya, seperti bantuan uang saku dan transportasi setiap hari, Siswa Asuh Sebaya (SAS), maupun beasiswa.
"Jadi pelajar kurang mampu Insya Allah tetap percaya diri di lingkungannya. Mereka bisa jajan di kantin lewat program bantuan uang saku, juga berangkat sekolah lewat bantuan uanh transportasi," ujarnya.
Dalam program uang saku, pelajar SD diberi Rp 5 ribu setiap hari, SMP Rp 10 ribu tiap hari, dan SMA/SMK Rp 15 ribu tiap hari. Adapun bantuan uang transportasi Rp 5 ribu per hari. Program ini terus diperluas hingga ditargetkan menyasar 500 pelajar.
Baca juga: Siswi SMP Lamongan yang Laporkan Pacarnya ke Polisi, Terancam Putus Sekolah
"Untuk program uang saku dan transportasi ini, dikhususkan bagi pelajar dari empat kecamatan dengan partisipasi sekolah rendah," ujar Anas.
"Untuk beli misalnya kacamata bagi yang matanya minus bisa pakai uang tabungan dan program Siswa Asuh Sebaya," imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang penerima program tabungan, Mohamad Yuki, merasa bersyukur dengan program itu.
Baca juga: Pilihan Pembaca: Siswi Terancam Putus Sekolah hingga Kalung Penjual Es Dirampas
"Senang sekali, bisa untuk beli buku pengetahuan umum biar bisa menambah wawasan," ujar pelajar difabel kelas 3 SDN 1 Kalipuro tersebut.