jatimnow.com - Masalah anak putus sekolah masih menjadi tantangan serius di Kabupaten Tulungagung.
Data terbaru menyebutkan terdapat sekitar 2.000 anak, terutama di jenjang SMP dan SMA harus putus sekolah dan tidak lagi melanjutkan pendidikan formal.
Pihak Pemkab sendiri berencana membentuk tim khusus untuk menangani masalah ini. Tak hanya melakukan pendataan, tim ini juga akan berupaya mencari solusi.
Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Rahadian Puspita Bintara mengatakan, pihaknya bakal membentuk membentuk tim khusus yang fokus menangani persoalan anak putus sekolah.
Tim ini nantinya tak hanya melakukan pendataan saja, namun juga menawarkan solusi konkret berupa pendidikan alternatif, seperti program kejar paket A, B, dan C.
"Anak-anak yang sudah tidak sekolah kami dorong ikut program kejar paket. Sistem belajarnya fleksibel, bisa disesuaikan dengan waktu mereka, termasuk bagi yang sudah bekerja," ujarnya, Kamis (15/05/2025)
Baca juga:
6.279 Anak di Tulungagung Putus Sekolah, Ini Langkah Pemkab
Menurutnya, penyebab utama banyaknya anak putus sekolah di Tulungagung adalah faktor ekonomi. Banyak dari mereka yang harus membantu orang tua mencari nafkah.
Selain itu, ada juga segelintir kasus kenakalan remaja, meski angkanya tak signifikan. Dinas Pendidikan sendiri bakal menggandeng banyak pihak, mulai dari pemerintah desa, Dinas Sosial, hingga sekolah, agar tiap anak bisa mendapatkan akses kembali ke dunia pendidikan.
"Kalau masalahnya ekonomi, kami akan libatkan Dinas Sosial dan lembaga lain untuk bantu mencarikan solusi. Yang penting, anak-anak ini tetap bisa mengenyam pendidikan dan tidak kehilangan hak belajarnya," tegas Pipit.
Baca juga:
Pulau Gili Labak Surga Wisata Madura yang Tak Punya Sekolah
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Tulungagung dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan rata-rata lama sekolah.
Diharapkan, dengan kerja sama lintas sektor dan semangat gotong royong, tidak ada lagi anak Tulungagung yang tertinggal dari pendidikan hanya karena keadaan.
"Masalah ini jadi prioritas utama kami, apalagi pemerintah pusat sudah menggalakkan program wajib belajar 13 tahun. Maka dari itu, kami bentuk tim khusus untuk menjangkau dan mendampingi anak-anak yang putus sekolah," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-76894-2000-siswa-di-tulungagung-pilih-putus-sekolah-ini-faktornya