jatimnow.com - Para tokoh masyarakat, 30 purnawirawan TNI-Polri hingga pengusaha sukses di Bojonegoro bersatu mendukung pasangan nomor urut 1 Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
Tokoh yang hadir di acara temu kangen relawan Jonegoro (Jokowi Kagem Negoro) dan deklarasi dukungan ke Jokowi-KH Ma'ruf Amin, di Dander, Bojonegoro, Sabtu (23/3/2019) diantaranya, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Wabup Bojonegoro Budi Irawanto atau Wawan hingga Supramu Santoso, pengusaha sukses asal Bojonegoro.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk Jokowi-Ma'ruf, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menerangkan, pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, Jokowi kalah di Bojonegoro.
Baca juga: TKD Tak Rekom Emil Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Tapi...
Diharapkan pada Pilpres 2019 ini, Jokowi dapat menang dengan suara kemenangan minimal 70 persen.
"Pak Jokowi kalah di Bojonegoro di 2014. Harapan saya di Pilpres tahun 2019 Pak Jokowi harus bisa memperoleh suara signifikan. Harus membalik kekalahan menjadi kemenangan minimal 70 persen," ujar Machfud Arifin usai menghadiri acara Temu Kangen Relawan Jonegoro.
Machfud menambahkan, kemenangan di Bojonegoro diharapkan ikut mendongkrak target kemenangan di Jawa Timur minimal 70 persen.
"Bojonegoro termasuk harapan saya, karena tokoh-tokoh besarnya Bojonegoro sudah kumpul semua, sudah menyatakan sikap mendukung Pak Jokowi. Tinggal turun ke bawahnya saja," tuturnya.
Untuk mendukung pemenangan di Bojonegoro, diharapkan para tokoh tersebut, termasuk para calon anggota legislatif (caleg) dari partai politik Koalisi Indonesia Kerja, untuk menyapa masyarakat dan menepis semburan-semburan fitnah.
Baca juga: Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran, Khofifah: Cukup Doakan Saja
"Strateginya, harus turun ke bawah, door to door, menepis semburan-semburan fitnah yang selama ini menempel di banyak orang, para petani, masyarakat kecil, bahwa Pak Jokowi PKI, anti Islam, antek asing, itu tidak benar semuanya," tegasnya.
"Kewajiban caleg itu untuk mencalonkan dirinya untuk bisa terpilih dan mendorong Pak Jokowi untuk bisa terpilih lagi menjadi Presiden. Itu kewajiban," tuturnya.
Mantan Kapolda Jatim ini menegaskan kembali, isu-isu hoaks harus ditepis.
"Ya itu harus ditepis. Kalau Pak Jokowi menang, perzinahan akan dilegalkan. Itu masuk akal nggak. Adzan dilarang, itu masuk akal nggak. Itulah yang harus diberikan pemahaman. Itu harus dijelaskan kepada masyarakat bahwa itu nggak benar," jelasnya.
Baca juga: Rekapitulasi Pilpres 2024 Rampung, Khofifah Ajak Warga Jatim Lakukan Ini
Machfud juga meminta para relawan maupun dari partai pendukung Jokowi, untuk mewaspadai upaya pihak lain yang menginginkan pemutihan TPS atau golput.
"Ya segala cara bisa saja dilakukan. Wong adzan saja ditiadakan kalau menang. Perzinahan akan dilegalkan kalau Pak Jokowi menang. Kira-kira itu segala cara nggak untuk mempengaruhi orang," ujarnya.