jatimnow.com - Setelah satu bulan lebih melakukan pemeriksaan dan penyidikan, guru olahraga yang diduga mencabuli dua siswa sekolah dasar (SD) di Malang akhirnya ditahan oleh polisi. Guru itu dijemput paksa di rumahnya setelah penyidik menetapkan guru itu menjadi tersangka.
Guru itu diketahui berinisial IM (59) warga Kota Malang. Saat wajahnya dipamerkan ke wartawan, IM terus menunduk dan mengeluarkan air mata saat menjawab pertanyaan polisi.
Kasatreskrim Polres Malang Kota AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, tersangka dijemput paksa lantaran beberapa kali tidak datang memenuhi panggilan.
Baca juga: Hasil Tes DNA Kiai Cabul di Trenggalek, Sah Bapak Biologis Anak Korban
"Pelaku kami tetapkan menjadi tersangka berdasarkan laporan dua siswi kelas 3 SD. Kita jemput paksa di rumahnya sejak Jumat malam dan langsung kami tahan," kata Komang Yogi di Mapolres Malang Kota, Rabu siang (27/3/2019).
Baca juga:
- Oknum Guru yang Diduga Mencabuli Siswi SD di Malang Menghilang
- Polisi Periksa 13 Saksi kasus Pencabulan Siswi SD di Malang
- Dugaan Pencabulan oleh Guru SD di Malang, Polisi: Tunggu Hasil Visum
Dalam pemeriksaan terungkap, tersangka mencabuli korban usai jam pelajaran olahraga ketika para siswanya ganti pakaian. Perbuatan itu dilakukan tersangka di ruangan usaha kesehatan siswa (UKS).
Baca juga: Tampang Eks Anggota DPRD Bangkalan, Pengasuh Ponpes yang Cabuli Santrinya
"Perbuatan itu dilakukan tersangka sejak Desember 2018 hingga Februari 2019," terangnya.
Sementara tersangka mengaku terpaksa melakukan pencabulan karena sudah 14 tahun menjadi duda. Meski yang melapor baru dua korban, tapi tersangka mengaku sudah sering mencabuli siswanya tapi dia berdalih lupa jumlahnya.
Namun, meski baru dua korban yang melapor, informasi yang didapat jatimnow.com, korban berjumlah puluhan siswa.
Baca juga: Oknum Guru Madrasah di Blitar Diduga Cabuli Siswinya
IM ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan setelah penyidik memeriksa 20 saksi setelah menerima laporan kasus tersebut. Selain itu, hasil visum terhadap korban juga sudah keluar.
"Saya minta maaf Pak. Saya khilaf," aku IM sambil kembali menangis.