jatimnow.com - Banyuwangi Fishing Festival yang diadakan pertama kali di Pantai Grand Watu Dodol (GWD) Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, dibanjiri peserta.
Titik spot lomba pun terbilang representatif yang berada di perairan Selat Bali, berbatasan dengan Laut Jawa.
Oleh karenanya animo peserta cukup tinggi, terbukti yang tak hanya dari Banyuwangi saja, melainkan juga para penghobi mancing asal luar kota.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
“Pesertanya banyak yang datang dari luar kota. Ada yang dari Tangerang, Jakarta, Surabaya. Ada juga yang dari Sampang, Bali, Jember dan maniak mancing lokal,” ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo, saat membuka acara, Sabtu (7/4/2018).
Secara keseluruhan peserta terdiri dari 475 orang. 150 orang diantaranya merupakan peserta yang memancing di daerah pinggiran pantai.
Sedangkan yang 325 peserta lainnya, memilih spot mancing di tengah atau 150 meter dari bibir pantai.
“Saat pendaftaran kita tutup, sebenarnya masih ada sekitar 300-an peminat. Namun, memang kita batasi mengingat ketersediaan perahu di lokasi setempat," kata Hary.
Menurut Hary, salah satu yang menjadi daya tarik para pecinta mancing mengikuti lomba adalah Selat Bali bagian utara ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa.
Sehingga, memungkinkan banyak golongan ikan tangkapan seperti ikan cakalang dan ikan putihan, amber jack, kakap merah dan lainnya.
“Adrenalin para maniak mancing ini, lebih tertantang dengan spot-spot mancing yang demikian,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka acara, tak menyangka event lomba mancing ini mampu menarik minat peserta dalam jumlah besar.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
“Ini bisa jadi event pariwisata yang menarik. Mancing ini merupakan hobi yang banyak pecintanya juga,” paparnya.
Anas menambahkan, kegiatan seperti Banyuwangi Fishing Festival ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga kelestarian laut Banyuwangi.
“Dengan banyaknya titik pantai yang bisa menjadi tempat wisata seperti ini, maka akan terbentuk kelompok sadar wisata yang ikut menjaga pantai dan ikut serta membersihkannya,” jelasnya.
Banyuwangi Fishing Festival itu sendiri sengaja digelar pada bulan April karena menjadi bagian dari peringatan Hari Nelayan yang jatuh setiap tanggal 6 April.
Untuk itu, panitia tidak hanya sekadar menggelar lomba mancing, tapi juga adanya misi menjaga ekosistem laut.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
Selain itu, para peserta juga dibekali dengan kantong sampah untuk memunguti sampah plastik yang ada di lautan.
“Nanti pulangnya, sampah yang dikumpulkan di tengah laut disetor ke panitia. Ini akan menjadi bagian dari penilaian,” imbuh Hari Cahyo.
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Erwin Yohanes