Daerah Tak Dukung Capres Terpilih Jangan Dianaktirikan

Kamis, 18 Apr 2019 14:14 WIB
Reporter :
LKBN Antara
Pelaksanaan Pemilu 2019

jatimnow.com - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menyebut perbedaan pilihan dalam proses demokrasi adalah sebuah keniscayaan. Presiden terpilih tidak boleh menganaktirikan daerah yang tidak mendukungnya.

"Pemimpin yang terpilih adalah pemimpin Indonesia. Proses dukung-mendukung selama pemilu sudah selesai. Jangan anak tirikan daerah yang tidak mendukung," katanya di Padang, Kamis (18/4/2019).

Ia mengatakan itu terkait proses rekapitulasi suara pemilu di tingkat TPS yang masih berlangsung.

Baca juga: Hasil Final Pilpres 2019: Jokowi 55,50%, Prabowo 44,50%

Menurutnya, hak untuk memilih dan menyatakan dukungan terhadap salah satu calon presiden dijamin oleh undang-undang. Karena itu semua orang, termasuk kepala daerah bisa menyatakan dukungan.

Sebagian menyatakan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Makruf Amin, dan sebagian mendukung Prabowo-Sandi sesuai keyakinan hati masing-masing.

Di Sumbar ada 12 kepala daerah yang menyatakan dukungan kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin, masing-masing Bupati Pesisir Selatan, Hendra Joni; Bupati Dharmasraya, Sutan Riska; Bupati Pasaman, Yusuf Lubis; Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi; Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin; Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet; Bupati 50 Kota, Irfendi Arbi; dan Bupati Solok, Gusmal.

Kemudian Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran; Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias; Wali Kota Solok, Irzal dan Wali Kota Pariaman, Genius Umar.

Baca juga: Sandiaga: Saya Akan Berjuang Sampai Titik Darah Terakhir

Sementara tujuh kepala daerah lain di Sumbar merupakan anggota partai pendukung Prabowo-Sandi, meski tidak menyatakan dukungan secara terang-terangan.

\

"Setelah prosesnya selesai, siapapun yang menang, harus memandang semua daerah sebagai NKRI. Tidak ada perbedaan. Setidaknya menurut saya pribadi seperti itu," ujarnya.

Meski banyak kepala daerah yang mendukung pasangan nomor urut 01 di Sumbar, tetapi tidak berbanding lurus dengan jumlah dukungan masyarakat Sumbar yang ternyata lebih memilih pasangan Prabowo-Sandi.

Bahkan berdasarkan hasil hitung cepat salah satu lembaga survei perolehan suara pasangan nomor urut 01 itu hanya 16,4 persen. Angka itu turun cukup signifikan dari Pemilu 2014 yang mencapai sekitar 23 persen.

Baca juga: Prabowo-Sandi Tak Akan Ajukan Gugatan Pemilu ke MK

Sejumlah lembaga survei yang terdaftar di KPU telah merilis hasil penghitungan cepat dengan kemenangan Joko Widodo-Makruf Amin. Namun, angka pasti harus menunggu rekapitulasi KPU yang akan diumumkan 22 Mei 2019.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler