jatimnow.com - Banyuwangi ditunjuk sebagai tuan rumah Pameran dan Simposium Pelayanan Publik di Banyuwangi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Pemprov Jawa Timur. Pemeran itu dibuka mulai Rabu (24/4/2019).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang membuka acara itu mengatakan, acara tersebut sengaja ditempatkan di Banyuwangi karena ingin menunjukkan bahwa Banyuwangi adalah salah satu sentra inovasi pelayanan publik.
"Banyuwangi adalah sentra dari ikhtiar upaya peningkatan pelayanan publik. Inovasi yang telah dilakukan Banyuwangi semoga bisa menjadi referensi bagi daerah lain," ungkap Gubernur Khofifah saat membuka acara yang digelar di Taman Blambangan tersebut.
Baca juga: Ribuan Nahdliyin Banyuwangi Hadiri Resepsi Puncak 1 Abad NU di Sidoarjo
Pelayanan publik yang dilakukan oleh Banyuwangi, menurut Gubernur Khofifah, tidak sekadar berhenti pada inovasi tanpa tujuan, tetapi bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Tujuan inovasi pelayanan publik adalah peningkatan kesejahteraan warga. Banyuwangi telah menjadi contoh bagaimana inovasi pelayanan publiknya berkorelasi positif dengan peningkatan perekonomian daerah," terangnya.
Ia mencontohkan keberadaan Mal Pelayanan Publik yang dikembangkan Pemkab Banyuwangi yang mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengurus berbagai dokumen dan perizinan.
"Rakyat diberikan kemudahan dengan keberadaan Mal Pelayanan Publik ini. Apalagi dengan layanan digitalisasi yang semakin hari semakin tak bisa dihindarkan," ungkapnya.
Baca juga: Penampilan Ribuan Penari Gandrung Sewu Bikin Bulu Kuduk Merinding
Sementara, Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Diah Natalisa mengapresiasi berbagai inovasi pelayanan publik yang dilakukan Banyuwangi. Menurutnya, inovasi Banyuwangi tidak hanya memanfaatkan cara-cara konvensional tetapi meningkat pada taraf kolaborasi dengan segala pihak, seperti halnya komunitas dan swasta.
"Saya tahu betul bagaimana inovasi pelayanan publik Banyuwangi telah melibatkan banyak pihak. Seperti program penanganan Bumil Risti (Ibu Hamil Berisiko Tinggi) yang melibatkan masyarakat hingga aparat kepolisian. Juga program pengantaran obat kepada pasien kurang mampu yang berkolaborasi dengan Gojek," ujar Diah.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, berbagai inovasi yang dilakukan Banyuwangi berangkat dari upaya menjawab tantangan dan memanfaatkan potensi yang ada.
Baca juga: BKN Apresiasi Digitalisasi Pelayanan Publik di Desa Sukojati Banyuwangi
"Misalnya, untuk tantangan geografis Banyuwangi yang sangat luas, kami mendorong program Smart Kampung, di mana pelayanan publik ditekankan di tingkat desa," paparnya.
Lanjut Bupati Anas, untuk tantangan ekspektasi publik yang makin tinggi, Banyuwangi telah mengembangkan Mal Pelayanan Publik sejak 2017 menjadi mal pelayanan publik pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten.