jatimnow.com - Relawan dari kalangan santri dan gus yang tergabung dalam Barisan Gus dan Santri (Baguss Bersatu) menggelar tumpengan dan doa bersama untuk persatuan bangsa, Senin (29/4/2019).
Mereka memanjatkan doa bersama agar bangsa Indonesia mengalihkan energi dari politik ke ibadah seiring Ramadan yang kian dekat.
Koordinator Baguss Bersatu, Irfan Wahid, memimpin acara syukuran tersebut. Para gus dan santri sepakat untuk tidak lagi larut dalam perdebatan pasca pilpres.
Baca juga: Hasil Final Pilpres 2019: Jokowi 55,50%, Prabowo 44,50%
"Tenaga kita akan terkuras habis di sana. Karena perdebatan itu tak akan pernah selesai. Sebaiknya kita semua menunggu hasil resmi dari KPU, sembari itu kita siapkan jiwa dan raga kita untuk menyambut Ramadan," kata Gus Ipang, panggilan akrab Irfan Wahid.
Baguss Bersatu sendiri adalah manifestasi dari Barisan Gus Sholah (Baguss) yang selama ini menjadi representasi sikap dan pemikiran pengasuh Ponpes Tebuireng KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah).
Gus Ipang menambahkan, bulan Ramadan semestinya disambut dengan hati yang sejuk. Segala macam rivalitas politik yang tidak sehat dan menimbulkan perpecahan seyogianya diakhiri.
"Apalagi, Allah di Surat Ali Imran memerintahkan kepada kita untuk tidak tercerai-berai. Karena bermusuh-musuhan adalah sifat jahiliyah," kata putra Gus Sholah tersebut.
Baca juga: Sandiaga: Saya Akan Berjuang Sampai Titik Darah Terakhir
Acara tumpengan tersebut diikuti puluhan gus dan santri dari Lamongan, Malang, Gresik, Jombang, dan beberapa kabupaten di Pulau Madura. Mereka mengakui, di kalangan bawah masih ada percikan dan gesekan antar masyarakat pasca pilpres.
Namun, intensitas dan frekuensi sudah jauh menurun dibanding saat sebelum pencoblosan dilakukan. Secara umum, para gus dan santri mengakui, baik dari pendukung 01 atau 02, tensi sudah banyak mereda. Mereka kembali beraktivitas seperti biasa pasca pencoblosan digelar.
"Islah ini harus terus kita suarakan di mana-mana. Capek kalau negeri ini seperti ini terus. Sudah tak ada lagi 01, tak ada lagi 02. Yang ada adalah persatuan Indonesia. Ayo sekarang kita rajut kembali tali ukhuwah Islamiyah yang dalam beberapa tahun ini sudah sangat memprihatinkan," kata Gus Ipang yang merupakan cicit pendiri NU KH Hasyim Asyari.
Baca juga: Prabowo-Sandi Tak Akan Ajukan Gugatan Pemilu ke MK