jatimnow.com - Seorang nenek berinisial Yt (69) warga Sawahan, Surabaya, hanya bisa pasrah saat diciduk polisi. Ia diamankan setelah terbukti menyewakan kamar untuk bercinta bagi para penyewa pekerja seks komersial (PSK) di eks lokalisasi Dolly.
Dalam pengakuannya, Yt mengaku terpaksa menjalankan bisnis itu setelah dirinya ditinggal suami dan harus membiayai lima orang cucunya. Ia diamankan setelah membuka penyewaan kamar seks itu pada Bulan Ramadan 2019.
"Cari uang dengan cara bagaimana lagi bu, wong saya ini sudah tua. Menjadi juru cuci pun saya sudah tak punya tenaga. Tapi saya harus membiayai cucu-cucu saya ini," aku Yt kepada Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Sabtu (18/5/2019).
Baca juga: 11 Warung Remang di Probolinggo Dibongkar Paksa, Ada Praktik Prostitusi?
Namun nyatanya, Yt ternyata memiliki bisnis lain yaitu rumah kost, tapi ia berdalih, hasil sewa kamar kosnya itu tidak cukup untuk membayar listrik dan air.
"Saya makan ya dari mereka penyewa kamar kos bulanan, itupun kurang. Ya, saya sedih saja saat dimintai uang jajan cucu-cucu saya. Mau tidak mau satu kamar kos yang belum ditempati itu saya sewakan jam-jaman," katanya.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Kumpulkan Personel, Berantas Segala Maksiat di Surabaya
Yt diamankan Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya saat menunggu pelanggannya di warung yang juga digunakan sebagai tempat tinggalnya pada Kamis (16/5/2019) pagi lalu. Saat diamankan, sejumlah anggota Unit PPA sempat kesulitan menggiring Yt, sebab untuk berjalan saja, Yt sudah sempoyongan.
"Dia memang sehari-hari duduk saja, menunggu PSK datang bersama tamu menyewa kamarnya," tambah Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni.
Menurut Ruth Yeni, bisnis haram Yt tersebut sudah dijalankan sejak beberapa bulan lalu. Kamar itu ia sewakan Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu setiap satu kali kencan.
Baca juga: Tawarkan Prostitusi Online, Pria Muda Ini Diamankan Polresta Sidoarjo
Setiap hari, Yt bisa mendapat hingga 5 kali penyewaan. Hanya saja, saat bulan puasa ini, peminat bisnis prostitusi sedikit menurun sekitar dua sampai tiga tamu saja.