jatimnow.com - Polisi menyebut sudah membatalkan keberangkatan 1700 orang ke Jakarta yang diduga akan mengikuti aksi 22 Mei 2019 atau gerakan people power. Pembatalan itu dilakukan di beberapa titik sekat di Jawa Timur.
"Sampai tadi siang dari Madiun, mengembalikan dua bus yang berasal dari Pondok Pesantren Hidayatullah (Surabaya). Total hampir 1700, ada 1680-an masyarakat Jatim," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda Jatim, Selasa (21/5/2019).
Luki menjelaskan, 1700 orang itu bersedia dipulangkan setelah diberikan pemahaman agar tidak berangkat ke Jakarta.
Baca juga: Satpol PP Jember Gelar Razia, 23 PMKS dan Motor Diamankan
"Alhamdulillah atas kesadaran dan kami beri masukan, akhirnya mereka batalkan untuk pergi ke Jakarta," ujarnya.
Meski begitu, Luki menegaskan bahwa Polda Jatim dan polres jajaran akan tetap melakukan sweeping dengan mengimbau secara persuasif kepada masyarakat agar tidak berangkat ke Jakarta.
Baca juga: Polres Sumenep Razia Warung, Amankan Puluhan Botol Miras Beragam Merek
"Sampai malam hari ini kami akan melakukan sweeping. Manfaatkan ramadan ini dengan baik," pintanya.
"Kami akan mempersiapkan untuk rakyat Jatim kalau ingin ke Jakarta. Silahkan di Jatim saja, kita akan siapkan tempat, kita amankan, kita kawal. Dan ini kami jamin pelaksanaan unjuk rasa, apa yang disampaikan masyarakat Jatim melalui forum terbuka kita akan libatkan forkopimda," tambah Luki.
Baca juga: 46 Anak Surabaya Diamankan Polres Bangkalan, Cegat Truk di Jembatan Suramadu
Polda Jatim juga tetap akan melakukan pengamanan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sampai proses Pemilu 2019 dinyatakan selesai.
"Tetap dilaksanakan dari KPU Kabupaten PPK logistik tetap kami amankan sampai dengan tidak ada permasalahan atau laporan ke MK," tandasnya.